Rabu 09 Aug 2017 23:22 WIB

Geologi ESDM: Radius Aman Sinabung 3 Km

Red: Yudha Manggala P Putra
Warga Karo, Sumatra Utara menonton  Gunung Sinabung yang kembali meletus, Rabu (2/8)
Foto: Endro Rusharyanto/AP
Warga Karo, Sumatra Utara menonton Gunung Sinabung yang kembali meletus, Rabu (2/8)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta kepada masyarakat sekitar Gunungapi Sinabung dan wisatawan untuk waspada dengan tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak.

Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi ESDM, Kasbani, memaparkan hingga 9 Agustus 2017 pukul 12.00 WIB, tingkat aktivitas Gunung Sinabung masih pada level IV atau awas.

"Masyarakat sekitar Gunung Sinabung diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari puncak. Masyarakat juga diminta untuk membersihkan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh," kata Kasbani melalui keterangan tertulis dari situs resmi ESDM, Rabu (9/8).

Ia menjelaskan potensi banjir lahar masih mungkin terjadi sehingga masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung tetap waspada terhadap bahaya lahar. Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.

Badan Geologi Kementerian ESDM juga meminta pemerintah daerah menyiapkan sarana komunikasi dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat berkaita daerah-daerah bahaya yang masih terancam serta memperbaiki jalur evakuasi sehingga memudahkan antisipasi ancaman bahaya erupsi.

Gunung Sinabung setinggi 2.460 meter secara administratif terdapat di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Pasca kejadian awan panas guguran pada 28 April 2015 pukul 17:02 WIB, kubah lava di puncak terus mengalami pertumbuhan.

Volume kubah semakin membesar hampir 2 kali lipat dari sebelumnya dan tidak stabil sehingga berpotensi guguran lava pijar, aliran lava, dan awan panas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement