Kamis 05 Oct 2017 13:26 WIB

BNNP Jatim Siap Bantu Atasi Penyalahgunaan Obat

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Penyalahgunaan obat.
Foto: Pixabay
Penyalahgunaan obat.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur Fatkhur Rahman menyatakan kesiapannya membantu BPOM Surabaya dalam penanggulangan penyalahgunaan obat. Namun demikian, bantuan yang diberikan BNNP Jatim hanya sebatas mem-backup saja.

Dia menjelaskan, tugas dan wewenang BNNP adalah ke arah pemeberantasan narkotika. "Karena jelas untuk porsi kita kan narkotika. Kalau di luar narkotika mungkin seperti obat-obatan terlarang, obat-obatan keras seperti PCC, pil koplo, peran BNN mem-backup saja," kata Fatkhur di Surabaya, Kamis (5/10).

Fatkhur juga menyatakan, sudah berkoordinasi dengan BPOM Surabaya dan kepolisian di Jawa Timur untuk penanggulangan penyalahgunaan obat. "Iya sudah koordiansi terkait penyuluhan dan kita akan back up BPOM," terang Fatkhur.

Sebelumnya, Kepala Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya Hardaningsih menyatakan akan bekerja sama dengan Polri, BNN,dan Dinas Kesehatan Jawa Timur untuk memberikan edukasi kepada para remaja soal penyalahgunaan obat. Edukasi tersebut merupakan implementasi komitmen Pemprov Jatim yang telah membuat Forum Penanggulangan Pengalahgunaan Obat, untuk mengatasi penyalahgunaan obat.

Adapun sasaran yang akan diedukasi nantinya adalah anak-anak sekolah, remaja dan para angkatan kerja muda. "Nanti kita bekerja sama untuk mengedukasi masyarakat bersama Polri BNN, Dinkes, akan menyuluh semua anak-anak sekolah, remaja atau angkatan kerja muda," kata Herdaningsih di Aula Balai Besar POM Surabaya, Jalan Karangmenjangan Nomor 20, Surabaya, Rabu (4/10).

Herdaningsih juga mengungkapkan anggaran yang akan dialokasikan untuk penyuluhan tersebut. Menurutnya, anggaran yang digunakan nantinya diambil dari anggaran Dinas Pendidikan Jatim, Finas Pemuda dan Olahraga Jatim, dan Dinas Ketenagakerjaan Jatim.

"Nanti Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Ketenagakerjaan Jawa Timur yang akan mengalokasikan anggaran untuk kita melakukan edukasi," terang Herdaningsih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement