Selasa 17 Oct 2017 06:59 WIB

Pengamat: Masyarakat Masih Ingin Figur Alternatif di Pilpres

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bayu Hermawan
Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago
Foto: Istimewa
Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menilai, penetapan presidential treshold (PT) 20 persen menutup peluang partai politik (Parpol) lain untuk mengusung calon presidennya sendiri. Padahal, menurutnya, masyarakat menginginkan figur alternatif.

"Masyarakat masih menginginkan figur alternatif. Namun, dengan PT 20 persen memang agak terkunci ruang gerak figur alternatif untuk turun ke gelanggang politik," ujar Pangi melalui keterangan tertulisnya, Senin (16/10).

Dengan adanya PT 20 hingga 25 persen, menurutnya, jelas Parpol harus berkoalisi untuk mengusung calon presiden. Pada prinsipnya, kata Pangi, dengan menerapkan PT nol persen akan memperkecil transaksional politik.

"Meskipun transaksional masih bisa terjad pascapemilihan terjadi. Memang pada prinsipnya saya setuju, dengna meniadakan PT pada kontestasi elektoral Pilpres bisa memperkecil transaksional politik," katanya.

Namun, sambung dia, bukan berarti transaksional koalisi bisa terjadi setelah presiden terpilih. Dengan cara merangkul partai yang berseberangan untuk bergabung ke koalisi partai pendukung pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement