Rabu 18 Oct 2017 13:55 WIB

Gelapkan Dana Badan Amal untuk Beli Rokok, Alkohol, dan Pakaian Dalam

Red: Ani Nursalikah
Boris Trajkov adalah anggota pendiri organisasi Asosiasi Warga Multietnik Slovakia di Victoria, Australia.
Foto: ABC
Boris Trajkov adalah anggota pendiri organisasi Asosiasi Warga Multietnik Slovakia di Victoria, Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Seorang pensiunan di Kota Melbourne, Victoria dan penerima penghargaan ‘Order of Australia’ telah menggelapkan dana ratusan ribu dolar dari sebuah badan amal yang dia bantu dirikan untuk membeli alkohol, pakaian dalam dan rokok. Pengadilan memerintahkannya membayar ganti rugi lebih dari 1 juta dolar AS atau sekitar Rp 10 miliar.

Boris Trajkov (76 tahun) seorang mantan jurnalis radio SBS, adalah anggota pendiri Asosiasi Kesejahteraan Warga Multietnis Slavia di Victoria, yang memberikan dukungan kepada para migran lansia asal bekas negara Yugoslavia. Dia dianugerahi penghargaan ‘Order of Australia’ pada 1991 atas karyanya terhadap komunitas Makedonia tersebut.

Asosiasi warga tersebut juga mengoperasikan pusat penitipan anak di pinggiran kota Melbourne, Lalor, dimana orang tua membayar biaya penitipan anak mereka ke Boris Trajkov secara tunai. Trajkov menggambarkan dirinya sebagai "Kapten" dan pendiri pusat tersebut.

Pengadilan Negeri mendengarkan keterangan yang menyebutkan lebih dari 1,5 juta dolar AS (Rp 15,8 miliar) uang tunai telah dibayarkan para orang tua untuk perawatan anak antara 2013 dan 2016, namun hanya 56 ribu dolar AS (Rp 591 juta) saja yang disimpan di rekening bank milik Asosiasi warga Multietnis Slavia Victoria itu selama periode yang sama.

Panitera, My Anh Tran mendapati penggunaan dana miliki asosiasi itu oleh Boris Trajkov untuk membeli rokok, alkohol dan obat resep untuk mengobati disfungsi ereksi telah dibebankan pada gaji staf yang dipekerjakan untuk merawat anak-anak.

Seorang anggota staf yang telah bekerja di pusat perawatan anak tersebut selama 29 tahun dan tidak melewatkan satu hari kerja pun meski selama 7 tahun berjuang melawan penyakit kanker paru-paru yang dideritanya diberitahu oleh Boris Trajkov bahwa dia adalah orang kedua yang bertanggung jawab atas "karamnya kapal” atau ‘bangkrutnya usaha penitipan anak milik asosiasi itu, dan tidak akan dibayar sampai staf lain menerima bayarannya.

Lily Stojanova bekerja tanpa menerima upah antara Oktober 2015 hingga Maret 2016 sebagai akibat dari pengeluaran Trajkov yang berlebihan. "[Lily Stojanova] (dan saya menyimpulkan, banyak staf lainnya yang terlibat di pusat ini) percaya pada [Trajkov]. Dia telah mengecewakan semua orang,” kata Tran dalam penilaiannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement