Ahad 22 Oct 2017 18:04 WIB

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi Bahas Krisis Teluk

Rep: Marniati/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson
Foto: REUTERS/Yuri Gripas
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengunjungi Arab Saudi untuk memulai tur Timur Tengahnya sebagai bagian dari dorongan baru untuk mengakhiri krisis Teluk.

Dilansir dari Aljazirah, Ahad (22/10), diplomat tertinggi AS itu mendarat di Riyadh pada Sabtu dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir. Selama kunjungannya, Tillerson juga akan bertemu dengan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk membahas perselisihan diplomatik yang sedang berlangsung dengan Qatar, yang telah memasuki bulan keempat.
 
Sementara di kerajaan, pertemuan Dewan Koordinasi Pelantikan antara pemerintah Arab Saudi dan Irak juga akan menjadi agenda Tillerson.
 
Setelah mengunjungi Riyadh, Tillerson dijadwalkan melakukan perjalanan ke ibu kota Qatar, Doha pada Ahad, di mana dia akan bertemu dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dan Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani. Tilllerson menawarkan sedikit optimisme tentang solusi terhadap krisis Teluk dalam tur Timur Tengahnya.
 
"Saya tidak memiliki banyak harapan untuk penyelesaiannya dalam waktu dekat. Tampaknya ada keengganan nyata dari beberapa pihak yang ingin terlibat. Terserah pada pimpinan kuartet saat mereka ingin terlibat dengan Qatar karena Qatar sangat jelas mereka siap untuk melakukan pembicaraan," katanya.
 
Tillerson terakhir mengunjungi negara-negara Teluk pada Juli. Qatar terlihat meningkatkan pariwisata meski ada blokade
 
Ahli kebijakan luar negeri di Center for Conflict dan Studi Kemanusiaan di Doha, Ibrahim Fraihat mengatakan Qatar mencoba bersikap baik pada semua pihak tapi hal tersebut justru tidak menghasilkan apa-apa. "Jadi saya pikir mungkin dia baru menyadari saatnya telah tiba untuk menggunakan beberapa pengaruh," kata Ibrahim Fraihat.
 
Menurutnya ada harapan baru negara-negara yang memblokade lebih bersedia untuk terlibat saat ini. "Presiden (Donald Trump), misalnya, telah mencoba memberi tekanan pada Saudi dan UEA untuk bersedia bertemu menyelesaikan beberapa sanksi yang mereka berikan kepada Qatar," ujar rekan senior di Center for American Progress, Lawrence Korb.
 
Korb juga mengutip dorongan baru-baru ini yang dilakukan Trump untuk mendeklarasikan kesepakatan nuklir Iran sebagai faktor yang dapat membuat Arab Saudi lebih bersedia bekerja sama dengan AS dalam menghadapi situasi dengan Qatar.
 
Setelah menyelesaikan tur Timur Tengah, Tillerson akan pergi ke Pakistan dan India, dan kemudian ke Swiss dalam perjalanan kembali ke AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement