Rabu 08 Nov 2017 17:16 WIB

Jimly: Umat Islam Jangan Pasif dengan Kondisi Kebangsaan

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Agus Yulianto
Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie
Foto: ROL/Fakhtar Khairon Lubis
Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengajak seluruh kalangan umat Islam di Tanah Air agar lebih berkontribusi dan berperan dalam pembangunan bangsa. ICMI berharap, umat Islam di Indonesia tidak bersikap pasif.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum ICMI Prof DR Jimly Asshiddiqie pada pertemuan dengan seluruh pimpinan ICMI di Indonesia sekaligus membahas isu aktual dunia saat ini dan kaitannya dengan Islam di Tanah Air, Selasa (7/11). Jimly mengatakan, Indonesia adalah negera dengan mayoritas Islam terbesar di dunia.

Oleh sebab itu, semua kelompok jangan lagi terjebak dalam perseteruan masa lalu. "Kita harus bersatu dan bersinergi dengan semua eksponen bangsa dengan kualitas dan integritas. Islam dan umat Islam Indonesia harus menjadi rahmat bagi semua," ujar Jimly dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (8/11).

Jimly mengatakan, secara sektor perekonomian, umat Islam seharusnya mampu menjadi pengusaha-pengusaha hebat sehingga ikut mendorong pertumbuhan bangsa. Umat Islam harus memberikan warna yang positif untuk bangsa Indonesia.

Kendati begitu, lanjut Jimly, jangan sampai terjadi umat Islam bersikap ekslusif, sehingga muncul sifat sombong tanpa disadari. "Justru harus terus memahami bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin, yaitu selalu berbuat baik kepada sesama manusia," ujarnya.

Terkait ICMI sebagai organisasi, Jimly meminta harus mampu menjadi pemberi solusi persoalan yang dihadapi bangsa. "Jangan sampai justru menjadi bagian dari masalah," ucap Jimly.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement