Kamis 09 Nov 2017 15:32 WIB

Penasihat Khamenei Ancam 'Bersihkan' Raqqa dan Idlib

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Sebuah foto hasil pandangan satelit mengenai bangunan sebelum (Kiri, 13 Mei 2017) dan setelah (kanan, 29 Mei 2017) serangan udara di Raqqa, Suriah. Foto ini dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 16 Juni 2017.
Foto: EPA
Sebuah foto hasil pandangan satelit mengenai bangunan sebelum (Kiri, 13 Mei 2017) dan setelah (kanan, 29 Mei 2017) serangan udara di Raqqa, Suriah. Foto ini dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 16 Juni 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Penasihat utama Pemimpin Tinggi Iran Ali Khamenei, Ali Akbar Velayati, Rabu (8/11) waktu setempat mengancam akan 'membersihkan' wilayah di Suriah. Ancaman itu ia keluarkan saat melakukan kunjungan ke Aleppo, di mana dia bertemu dengan milisi yang didukung oleh Teheran.

"Kita akan melihat segera Suriah timur 'dibersihkan' dan kemudian daerah Idlib di barat," kata Velayati seperti dilaporkan kantor berita Mehr, dikutip Asharq Alawsat, Kamis (9/11).
 
Dalam komentarnya, penasihat Iran tersebut menyinggung kota Raqqa, yang sekarang dikuasai oleh Koalisi Pasukan Demokratik yang didukung oleh Suriah. Koalisi tersebut merupakan aliansi orang Arab dan Kurdi di samping kota Idlib. Di mana daerah tersebut diperintahkan untuk de-eskalasi dengan menyebarkan militer Turki di bawah kesepakatan yang dicapai dengan Moskow dan Teheran.
 
Sementara itu, unit-unit dari Pasukan Mobilisasi Irak mulai menyerang mereka pada Rabu di kota Bukamal, kubu terakhir ISIS di Suriah. Pasukan rezim dan sekutunya mengumumkan telah mencengkeram kota tersebut, di pedesaan Deir Ezzor. Mereka mengatakan bertemu dengan pasukan Irak di perbatasan gabungan antara Irak dan Suriah setelah membersihkan daerah sisa-sisa ISIS yang telah runtuh.
 
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement