REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Satria Muda Pertamina mengalahkan NSH Jakarta 86-54 (52-30) atas NSH Jakarta pada seri pertama IBL Pertalite 2017/2018 di GOR Sahabat, Semarang, Jumat (8/12). "Puji Tuhan bisa menang. Ini awal yang baik walau pun masih banyak pekerjaan rumah bagi kami, " kata pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh.

SM Pertamina tampil dominan melawan NSH, lima pemain SM Pertamina berhasil mencetak poin dua digit. Mereka, yakni Lowhorn dengan 16 poin, Kevin Sitorus dan Avan Saputra, masing-masing, dengan 13 angka, Kevin Bridgwaters 12 angka, dan Gunawan 11 poin. 

Youbel meminta pasukannya bermain agresif tetapi belum memenuhi harapan. "Ofensive Rebound kami masih kurang. Masih sering kecolongan," kata Youbel.

Pada pertandingan berikutnya melawan Bank BPD DIY Bima Perkasa Jogja, Sabtu (9/12), Youbel tetap menekankan pada para pemain untuk tampil agresif. "Transisi dan agresivitas harus lebih baik dan memaksa lawan melakukan turn over," tegasnya.

Di kubu NSH, Marshall Khyle Denisson menjadi pencetak poin tertinggi 22 dan 10 rebound. Pelatih NSH, Wahyu Widayat Jati mengakui timnya kalah segalanya. "Anak-anak terlihat nervous melawan tim sekelas Satria Muda di gim perdana," kata Cacing, sapaan Wahyu.

Dia melihat para pemainnya tidak sebagus saat berlatih. "Performa jauh sekali dibanding saat latihan, saya tak tahu kenapa," keluh Cacing.

Kekalahan pertama menjadi.pelajaran bagi NSH. "Pelajaran cukup sekali, berikutnya kami harus bermain bagus dan menang," ujarnya.

Satya Wacana Salatiga dan Bank BJB Garuda akan menjadi lawan berikutnya bagi NSH di Semarang. "Peluang menang terbuka. Juga saat lawan Garuda. Seperti kami mereka juga sedang membangun tim," ujarnya.

Pemain senior NSH yang musim lalu memperkuat Garuda, Wendha Wijaya, sepakat dengan sang pelatih. "Peluang pasti ada. Bima Perkasa hampir mengalahkan Garuda, berarti kami pun punya peluang untuk menang," kata Wenda.