Selasa 19 Dec 2017 06:07 WIB

SM Pertamina tak Sabar Lawan Pelita Jaya

Rep: Fitriyanto / Red: Ratna Puspita
Center Satria Muda Pertamina Christian Ronaldo Sitepu dijaga center Bima Perkasa Jogja, Frida Aris Susanto pada pertandingan IBL Pertalite Seri I di GOR Sahabat, Semarang, Sabtu (9/12).
Foto: Humas IBL
Center Satria Muda Pertamina Christian Ronaldo Sitepu dijaga center Bima Perkasa Jogja, Frida Aris Susanto pada pertandingan IBL Pertalite Seri I di GOR Sahabat, Semarang, Sabtu (9/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Satria Muda (SM) Pertamina Jakarta bersama juara bertahan Pelita Jaya Jakarta menjadi dua tim yang belum terkalahkan. Hingga Indonesian Basketball League (IBL) Pertalite Seri-2 Bandung berakhir kemarin, Finalis IBL tahun lalu tersebut belum tersentuh kekalahan. 

SM Pertamina mencatat menang-kalah 5-0. Sedangkan Pelita Jaya mencatat menang-kalah 4-0. Keduanya bakal berjumpa pada seri-3 yang akan digelar di Solo pekan depan. 

Kedua tim membukukan kemenangan terakhir seri ke-2 di GOR C'Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, Ahad (17/12). SM Pertamina memenangi duel bigmatch melawan Garuda Bandung dengan skor 85-61, sedangkan Pelita Jaya mengalahkan Siliwangi Bandung 81-59. 

Pertemuan mereka di Seri-3 Solo nanti mau tidak mau akan membuat salah satunya tercoreng dengan kekalahan.

Pelatih SM Pertamina, Youbel Sondakh, usai pertandingan melawan Garuda, menyatakan sudah tidak sabar menantikan laga melawan Pelita Jaya pada IBL tahun ini. “Dengan materi yang dimiliki kedua tim laga ini pasti akan berlangsung menarik,” kata dia. 

Wajar memang jika Youbel sangat antusias dan sudah tidak sabar menyambung laga Super Bigmatch di pentas IBL 2017/208 ini. SM Pertamina dalam dua laga final terakhir melawan Pelita Jaya selalu menelan kekahalan. 

Dalam Final IBL 2016/2017, SM Pertamina kalah 1-2. Kemudian dalam laga final turnamen pemanasan IBL, Perbasi Cup 2017 lalu SM Pertamina juga menyerah sekaligus merelakan kehilangan gelar juaranya.

Pada kesempatan itu, Youbel menyayangkan pertemuan dengan Pelita Jaya hanya berlangsung satu kali di babak penyisihan IBL 2017/2018 ini. “Padahal laga ini pasti sudah dinantikan pecinta basket Indonesia,” kata dia. 

Dari lima kemenangan SM Pertamina yang telah dilakoni dalam dua seri ini, Arki Dikania Wisnu dkk memang baru mendapat ujian yang lebih berat kala menghadapi Garuda Bandung. Pelita Jaya sudah unjuk kekuatan saat melumat tim kuat lainnya, Stapac Jakarta.

Kepten Tim Arki Wisnu juga antusias menyambut laga lawan Pelita Jaya. Apalagi saat final Perbasi Cup lalu, pemain yang juga di percaya menjadi anggota Tim Indonesia, duta atlet Indonesia, ini tidak sampai menyelesaikan pertandingan karena diusir wasit keluar lapangan, setelah sebelumnya pemain Pelita Jaya Xaverius Prawiro mendapat hal yang sama.

“Peluang kedua tim tentu masih tetap terbuka untuk saling mengalahkan. Tentu saja, kami mencoba mengambil kemenangan dari partai tersebut,” kata dia. 

Tantangan bagi SM ketika menghadapi Pelita, yakni mengatur waktu. Sebab, selain  menghadapi Pelita Jaya, pada Ahad (24/12), di Seri-3 Solo, SM Pertamina juga akan melakoni laga yang tidak dibilang mudah. Satu haru setelah menghadapi Pelita atau Senin (25/12),  Pacific Caesar akan menjadi lawan berikutnya.

“Waktu antara dua pertandingan tersebut sangat pendek, lawan Pelita Jaya berlangsung hingga pukul 21,00 malam, dan keesokan harinya pukul 13.00 sudah harus bermain melawan Pacific Caesar. Tentu kita butuh recovery yang cepat,” kata Youbel.

Pelatih Pelita Jaya, Johanis Winar, juga menyongsong laga melawan SM Pertamina nanti di Solo juga antusias. “Laga berat akan tersaji di Solo, kami akan melawan SM Pertamina dan Stapac Jakarta,” ujar dia. 

Dia mengatakan Pelita akan fokus satu pertandingan melawan SM Pertamina. “Mereka kuat di dalam, terutama Dior Lowhorn, kami harus kerja keras. Kami akan pelajari lagi nanti strategi yang tepat untuk melawan SM Pertamina seperi apa," ujar Ahang, sapaan akrab Johanis Winar. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement