Ahad 24 Dec 2017 13:30 WIB

Kemenperin Gandeng Jepang Kembangkan IKM di Daerah Ini

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Budi Raharjo
Seorang perajin melakukan proses pengeringan tempe.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Seorang perajin melakukan proses pengeringan tempe.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Perindustrian menggandeng Pemerintah Jepang, melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), dalam menjalankan program pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di sejumlah daerah potensial di Indonesia.

Direktur Jenderal IKM Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan, ada lima provinsi yang akan menjadi sasaran dari program kolaborasi tersebut. Yakni Bangka Belitung untuk pengembangan produk kerajinan timah, Sulawesi Tenggara untuk produk tahu dan tempe, Sulawesi Selatan untuk kerajinan perak dan emas, Papua untuk pengembangan dan pengolahan kopi, serta Jawa Timur untuk pengembangan industri komponen kapal dan pengecoran logam.

Menurut Gati, kelima provinsi tersebut dipilih karena memenuhi aspek ketersediaan sumber dukungan, pengembangan tema strategis dan tema alternatif. Ia menjelaskan, ketersediaan sumber dukungan berarti adanya sumber dana, baik yang berasal dari APBN maupun Dana Alokasi Khusus (DAK).

Sementara, dalam aspek pengembangan tema strategis, berarti adanya hubungan antara industri pendukung dengan industri skala besar yang diikuti dengan pemberdayaan wirausaha industri dan pengembangan pasar internasional.

Adapun dalam aspek pengembangan tema afirmatif, Gati mengatakan pihaknya mempertimbangkan pada daerah tertinggal atau perbatasan. Maka daribeberapa pertimbangan tersebut, dipilih tiga provinsi yang menjadi target awalprogram lanjutan ini, yaitu Sulawesi Selatan, Jatim, dan Papua, kata dia, lewat keterangan tertulis, Ahad (24/12).

Gati melanjutkan, lewat program ini pemerintah menargetkan adanya peningkatan produktivitas dan daya saing IKM sehingga mereka dapat lebih kompetitif, baik di pasar domestik maupun global.

Sebelumnya, Kemenperin bersama JICA juga telah melakukan kerja sama serupa yang berlangsung pada 2013-2016. Selama periode tersebut, program pengembangan IKM dijalankan di Sumatera Utara untuk program pengembangan produk tenun ulos,Jawa Tengah dengan produk komponen logam, Sulawesi Tengah dengan produk agroseperti cokelat dan rotan, Jawa Timur dengan produk alas kaki, serta KalimantanBarat dengan produk olahan lidah buaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement