Rabu 27 Dec 2017 00:43 WIB

Malang Siapkan Rp 1,5 Triliun Sambut Musim Liburan

Red: Didi Purwadi
Petugas mengecek uang tunai sebelum didistribusikan melalui kantor cabang dan mesin ATM di cash pooling Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (19/12).
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Petugas mengecek uang tunai sebelum didistribusikan melalui kantor cabang dan mesin ATM di cash pooling Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang menyiapkan uang tunai segar Rp 1,5 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama musim liburan sekolah, Natal 2017 hingga Tahun Baru 2018. Dana yang digelontorkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama musim liburan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 tersebut meningkat 14,24 persen dibanding tahun lalu.

"Setiap libur panjang dan ada momen tertentu kebutuhan uang kartal meningkat tajam,'' kata Ketua Tim Sistem Pembayaran, Pengedaran Uang Rupiah, Layanan dan Administrasi Kantor Perwakilan BI Malang, Rini Mustikaningsih, Selasa.

Rini mengatakan aliran uang kartal (outflow) pada musim liburan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 ini diperkirakan hampir mencapai Rp 1,5 triliun. Sedangkan, periode tahun lalu hanya Rp 1,24 triliun.

Ia memperkirakan peningkatan kebutuhan uang kartal tersebut, salah satunya disebabkan meningkatnya konsumsi masyarakat. Namun, persentase kenaikan konsumsi belum bisa dipastikan karena saat ini musim liburan masih berlangsung.

"Selain konsumsi masyarakat yang meningkat, faktor lain yang mendorong kenaikan kebutuhan uang kartal itu adalah adanya kas titipan dari Probolinggo,'' ujarnya. ''Sejak 1 November 2016, telah diresmikan kas titipan di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jatim cabang Probolinggo.''

Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Dudi Herawadi, memperkirakan jumlah uang kartal yang disiapkan sebesar Rp 1,5 triliun itu cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama libur panjang sekolah, kebutuhan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018. Bahkan, jumlahnya masih mencukupi kebutuhan beberapa bulan ke depan.

Kebutuhan untuk operasional bank di wilayah Malang, katanya, rata-rata mencapai Rp 300 miliar per bulan. Sementara dana yang ada saat ini sekitar Rp 1,5 triliun, sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan beberapa bulan ke depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement