Senin 08 Jan 2018 18:46 WIB

Stabilkan Harga Beras, Bulog Bakal Sasar 198 Pasar

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
Harga eceran tertinggi beras
Foto: republika
Harga eceran tertinggi beras

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog akan kembali menggencarkan kegiatan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras yang tengah bergejolak. Kepala Divisi Penyaluran Bulog Abdul Muis mengatakan, operasi pasar tersebut akan menyasar 198 titik pasar di 26 divisi regional seluruh Indonesia.

Kendati begitu, ia tidak menyebut berapa banyak volume beras cadangan pemerintah yang akan digelontorkan dalam upaya stabilisasi harga kali ini. "Kita siapkan dalam jumlah yang sangat besar. Tergantung kemampuan pasar menampung beras Bulog," ujarnya, lewat pesan singkat pada Republika, Senin (8/1).

Selanjutnya, beras tersebut akan dijual ke konsumen sesuai dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Perdagangan.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukitamengaku telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memastikan ketersediaan pasokan beras medium di seluruh pasar milik PD Pasar Jaya. "Seluruh pedagang Pasar Jaya sudah menjual itu dan ini akan dikawal terus oleh Satgas Pangan."

Harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang pada Januari 2018 tercatat menyentuh titik tertinggi sejak 2016.Berdasarkan data perkembangan harga dipibc.foodstation.co.id, harga rata-rata beras pada Januari 2018 berada di level Rp 11.015 per kilogram. Angka itu jauh lebih tinggi dibanding harga pada Januari 2017 dan Januari 2016.

Pada Januari 2017, harga rata-rata beras hanyaRp 9.506 per kilogram. Sementara, pada Januari 2016 harga rata-rata beras berada di kisaran Rp 9.710 per kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement