Rabu 10 Jan 2018 13:29 WIB

Kementerian LHK Sebut 1,81 Juta Hektare Mangrove Rusak

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Hutan lindung Mangrove Angke tampak dari udara, Jumat (23/9).
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Hutan lindung Mangrove Angke tampak dari udara, Jumat (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut 1,81 juta hektare mangrove rusak. Penyebab utama kerusakan tersebut adalah ulah manusia.

Indonesia berkontribusi terhadap 19 persen dari total mangrove dunia. Saat ini, hutan mangrove Indonesia yang masih dalam kondisi baik mencakup 1,67 juta hektare.  "Kerusakan mangrove seluas 1,81 juta hektare dan ketidakberhasilan rehabilitasinya lebih banyak disebabkan oleh faktor manusia," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Hilman Nugroho melalui siaran pers, Rabu (10/1).

photo
Ekosistem mangrove yang rusak akibat abrasi di perairan Serang, Banten, Rabu (27/4). (Republika/Raisan Al Farisi)

Ia mengatakan faktor manusia tersebut adalah alih fungsi lahan menjadi tambak, perkebunan, pembangunan infratruktur, pemukiman dan penebangan liar.

Dalam pengelolaan ekosistem mangrove, untuk mangrove dengan kondisi baik maka akan dipertahankan pengelolaan ekosistemmya secara berkelanjutan melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan wisata. Sementara pada kondisi rusak akan dilakukan rehabilitasi, sylvofishery dan pengamanan.

Ia menjelaskan, tanaman mangrove memiliki banyak manfaat yakni, sebagai penyerap polutan, pencegah intrusi air laut, penelitian dan pendidikan, penyimpan karbon, wisata alam, tempat pemijahan aneka biota laut, pelindung garis pantai dari abrasi dan tsunami. "Serta tempat berlindung dan berkembang biaknya berbagai jenis fauna ekosistem payau," kata dia.

Pihaknya pun berupaya merehabilitasi mangrove yang rusak, sesuai Permenko Perekonomian No. 4 Tahun 2017 tentang Kebijakan, Strategi, Program, dan Indikator Kinerja Pengelolaan Ekosistem Mangrove Nasional menargetkan rehabilitasi 65 ribu hektare per tahun sampai dengan tahun 2045 yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga, BUMN, swasta dan masyarakat.

Selain itu, bersama Koalisi Lestari Hutanku, KLHK akan menanam 10 ribu mangrove di 10 kota. Peluncuran penanaman mangrove tersebut akan dilaksanakan pada Ahad (14/1) pagi di Taman Wisata Alam Angke Kapuk Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jakarta. Selain di Jakarta, penanaman serentak juga dilaksanakan di sembilan kota lainnya, yaitu Banda Aceh, Medan, Padang, Lampung Timur, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar, dengan total yang ditanam 10 ribu batang mangrove.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement