Senin 15 Jan 2018 21:28 WIB

Menpora: Dana Pelatnas untuk Atlet 8 Cabor Sudah Cair

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Ratna Puspita
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi (tengah) mengunjungi markas Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) cabang olahraga dayung di Jatiluhur, Purwakarta, Jwa Barat, Senin (15/1).
Foto: Republika/Bambang Noroyono
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi (tengah) mengunjungi markas Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) cabang olahraga dayung di Jatiluhur, Purwakarta, Jwa Barat, Senin (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memastikan kementeriannya telah menggelontorkan sebagian dana prestasi atlet Asian Games 2018, pada Senin (15/1). Imam mengatakan, penggelontoran tahap pertama kali ini yaitu khusus dana honorium para atlet dari cabang olahraga (cabor) yang sudah Mou dengan kementeriannya.

Delapan cabor tersebut, di antaranya bulu tangkis, bola basket, angkat besi, paralayang, pencak silat, sepatu roda, balap sepeda, jujitsu, dan rugbi. “Saya sudah cek sendiri. Jadi nanti tidak ada lagi istilah honor atlet ini telat,” kata Imam saat mengunjungi markas Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) cabang olahraga dayung di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat (Jabar) pada Senin (15/1). 

Namun, Imam menyayangkan, sampai sore tadi, baru delapan dari 40 cabor Asian Games yang sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU). Cabor lainnya sudah menyepakati alokasi anggaran dan mengambil draft MoU pada Jumat (13/1). Cabor-cabor tersebut seharusnya mengembalikan draft yang sudah ditanda tangan oleh ketua umum atau sekretaris jenderal pengurus pada hari ini. 

Imam pun mengharapkan cabor-cabor itu segera melakukan Mou agar program Pelatnas Asian Games segera dimulai. Termasuk PB Podsi, dia menambahkan, yang belum mengikat Mou dengan nilai yang direkomendasikan Deputi IV Kemenpora.

Dia menambahkan semakin lama cabor melakukan Mou dengan Kemenpora, pencairan anggaran akan semakin mundur. Dampak molornya pencairan anggaran akan mengganggu program pelatnas para atlet yang sudah disusun tim pelatih. “Podsi ini salah satu cabang olahraga prioritas,” sambung Imam.

Kepala Deputi IV Mulyana yang ikut hadir dalam rombongan Imam ke Podsi membenarkan pencairan honor atlet tersebut. Namun, dia tidak ingat berapa jumlah besaran transfer tahap pertama kali ini. 

Dia menerangkan transfer dilakukan untuk honor Januari untuk para atlet Asian Games dari delapan cabor. Dia menambahkan besarannya berdasarkan standar belanja minimal lainnya (SBLM) yang ditentukan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu). 

SBLM itu mengklasifikasikan honor atlet berdasarkan strata elitenya. Ada empat strata elite berdasarkan SBLM ini. Pertama kelas elite internasional. Strata atlet ini tertinggi dengan prestasi olimpiade. Besaran honornya mencapai maksimal Rp 20 juta dan minimal Rp 15 juta per bulan. 

Kelas kedua, yakni atlet elite regional. Strata ini atlet-atlet dengan prestasi Asian Games dan SEA Games atau yang sepadan. Besaran maksimalnya di angka Rp 15 juta dan minimal Rp 12,5 juta. Kasta ketiga, yakni elite nasional dengan honor maksimal Rp 10 juta dan minimal Rp 8 juta. 

Terakhir kelas elite junior. Atlet kelas ini, Mulyana mengatakan, belum ditentukan berapa besarannya. Sebab, dia mengatakan, menengok data ajuan cabor jumlah totalnya mencapai 2.000-an atlet. 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement