Rabu 24 Jan 2018 12:20 WIB

Presiden Tekankan Kerja Sama Alat Pertahanan dengan Amerika

Amerika Serikat merupakan mitra penting teknologi pertahanan Indonesia.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Joko Widodo - Presiden RI
Foto: Republika/ Wihdan
Joko Widodo - Presiden RI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis di Istana Merdeka, Selasa (23/1). Presiden pun menekankan pentingnya kerjasama antar kedua negara di bidang produksi alat pertahanan.

"Amerika Serikat merupakan mitra penting teknologi pertahanan Indonesia. Kemitraan ini harus dibarengi kerja sama alih teknologi dan jika memungkinkan produksi bersama atau joint production," kata Jokowi, dikutip dari pernyataan resmi Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Rabu (24/1).

Jokowi juga mengharapkan kerja sama antara Indonesia-AS dalam mengembangkan arsitektur di kawasan Indo-Pasifik yang bertujuan mewujudkan kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera. "Arsitektur ini hendaknya dibangun berdasar rasa saling percaya, keinginan untuk bekerja sama, terbuka, dan inklusif," ujarnya.

Kunjungan delegasi Menhan AS itupun diharapkan dapat menjadi momentum untuk mewujudkan kemitraan strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat. "Saya harap kunjungan Yang Mulia menjadi momentum penting untuk mewujudkan Strategic Partnership Indonesia-Amerika Serikat demi mengatasi berbagai permasalahan regional dan global," kata Presiden.

Sementara itu, Menhan Mattis menyambut baik upaya Indonesia untuk meningkatkan kerja sama kedua negara. "Kami juga mendukung penuh peranan Indonesia di kawasan," ujar Mattis.

Selain membahas masalah kerja sama pertahanan, Presiden Jokowi juga mengangkat isu Palestina yang menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Indonesia, kata dia, berharap agar solusi dua negara tetap menjadi solusi prioritas. "Status quo Yerusalem harus dipertahankan dan diputuskan dalam solusi permanen yang disepakati ke dua belah pihak," kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement