Jumat 09 Feb 2018 06:15 WIB

Lebanon Bangun Pelabuhan Internasional di Perbatasan Israel

Pembuatan pelabuhan ini merupakan proyek perlawanan terhadap Israel.

Red: Nidia Zuraya
Tentara Israel di dekat perbatasan Israel-Lebanon.
Foto: AP/Ariel Schalit
Tentara Israel di dekat perbatasan Israel-Lebanon.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon Youssef Fenianos pada Kamis (8/2) mengumumkan proyek pembuatan pelabuhan internasional di Naqoura, Lebanon selatan. Pembangunan pelabuhan ini, menurut Fenianos, untuk menghidupkan kembali desa-desa perbatasan dengan Isareal di wilayah selatan.

"Pembuatan pelabuhan itu merupakan proyek perlawanan untuk menghadapi ambisi-ambisi Israel," kata Fenianos dalam acara jumpa wartawan.

"Kita harus membuktikan setiap hari kepada musuh bahwa kita siap menghadapi mereka," kata Fenianos menambahkan.

Daerah yang diusulkan menjadi lokasi pembangunan pelabuhan, Naqoura, berada di dekat kilang minyak dan gas Blok 9 Israel. Pada Desember, Lebanon menyetujui tawaran yang diajukan konsorsium beranggotakan Total dari Prancis, ENI dari Italia dan Novatek dari Rusia, untuk membangun dua dari lima blok yang ditenderkan.

Namun, Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan pekan lalu bahwa proyek-proyek eksplorasi minyak dan gas di perairan Blok 9 Lebanon adalah proyek "yang sangat provokatif". Ia mendesak perusahaan-perusahaan internasional agar tidak menjalankan proyek itu. Beberapa titik Blok 9 berada di daerah perbatasan, yang disengketakan oleh Lebanon dan Israel.

Lebanon telah bersuara lantang meminta bantuan Perserikatan Bangsa-bangsa dalam mendesain suatu wilayah segitiga, yaitu daerah seluas 870 kilometer persegi di wilayah sengketa di perbatasan laut di selatan. Israel menentang keterlibatan penengah luar dalam masalah itu.

Sikap menteri pertahanan Israel itu mengundang reaksi keras dari Lebanon. Dewan Pertahanan Tinggi Lebanon pada Rabu memerintahkan seluruh tindakan yang diperlukan agar dilakukan untuk menghadapi agresi Israel di perbatasan darat ataupun laut.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَدْخُلُوْا بُيُوْتَ النَّبِيِّ اِلَّآ اَنْ يُّؤْذَنَ لَكُمْ اِلٰى طَعَامٍ غَيْرَ نٰظِرِيْنَ اِنٰىهُ وَلٰكِنْ اِذَا دُعِيْتُمْ فَادْخُلُوْا فَاِذَا طَعِمْتُمْ فَانْتَشِرُوْا وَلَا مُسْتَأْنِسِيْنَ لِحَدِيْثٍۗ اِنَّ ذٰلِكُمْ كَانَ يُؤْذِى النَّبِيَّ فَيَسْتَحْيٖ مِنْكُمْ ۖوَاللّٰهُ لَا يَسْتَحْيٖ مِنَ الْحَقِّۗ وَاِذَا سَاَلْتُمُوْهُنَّ مَتَاعًا فَاسْـَٔلُوْهُنَّ مِنْ وَّرَاۤءِ حِجَابٍۗ ذٰلِكُمْ اَطْهَرُ لِقُلُوْبِكُمْ وَقُلُوْبِهِنَّۗ وَمَا كَانَ لَكُمْ اَنْ تُؤْذُوْا رَسُوْلَ اللّٰهِ وَلَآ اَنْ تَنْكِحُوْٓا اَزْوَاجَهٗ مِنْۢ بَعْدِهٖٓ اَبَدًاۗ اِنَّ ذٰلِكُمْ كَانَ عِنْدَ اللّٰهِ عَظِيْمًا
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali jika kamu diizinkan untuk makan tanpa menunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu dipanggil maka masuklah dan apabila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mengganggu Nabi sehingga dia (Nabi) malu kepadamu (untuk menyuruhmu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. (Cara) yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak boleh (pula) menikahi istri-istrinya selama-lamanya setelah (Nabi wafat). Sungguh, yang demikian itu sangat besar (dosanya) di sisi Allah.

(QS. Al-Ahzab ayat 53)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement