Ahad 18 Feb 2018 21:19 WIB

Sukses Piala Presiden, Erick Optimistis Kemajuan Industri Olahraga Indonesia

Erick Thohir menjadi ketua panitia pelaksana Piala Presiden edisi perdana pada 2015.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Erick Thohir.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhelatan Piala Presiden baru saja usai. Persija Jakarta akhirnya keluar sebagai juara setelah pada laga final mengalahkan Bali United 3-0. 

Ini merupakan tahun ketiga pelaksanaan Piala Presiden. Edisi perdana ajang yang diikuti klub-klub elite sepak bola di Tanah Air ini perdana digelar pada 2015, di mana Erick Thohir menjadi ketua panitia pelaksananya.

Melihat turnamen yang digagasnya ini terus berlanjut dan semakin sukses, Erick yang juga Presiden Inter Milan ini mengaku terharu. Animo penonton yang memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta semakin membuat Erick optimistis dengan perkembangan industri olahraga di Indonesia khususnya cabang sepak bola.

"Saya dan Maruarar Sirait bersama memulai Piala Presiden pada 2015. Saya terharu ini bisa belanjut terus," ujarnya, Ahad (18/2).

Piala Presiden menurutnya hampir sama dengan Piala FA di Inggris. Ia berharap ke depan event ini bisa menjadi agenda resmi PSSI setiap tahun.

Ia mengatakan, jumlah penonton yang banyak pada final Piala Presiden 2018, mencapai 72 ribu orang, merupakan tolok ukur bahwa event ini sangat ditunggu-tunggu masyarakat. Serta menjadi bagian penting sebagai alat pemersatu bangsa.

Kesuksesan Piala Presiden, kata Erick, tidak terlepas dari keterbukaan panitia dalam mengelola pemasukan yang ada, sehingga para sponsor tak ragu memberikan dukungan. "Kita selalu mengedepankan transparansi dalam mengelola pemasukan sehingga sponsor selalu memberikan dukungan," ujar dia. 

Walau dikenal lebih akrab dengan olahraga bola basket, namun peran dan kiprahnya di dunia persepakbolaan nasional tidak bisa diabaikan. Selain menjadi penggagas Piala Presiden 2015, Erick bersama Agum Gumelar pada April 2016 menjadi delegasi Indonesia ketika melobi FIFA agar mencabut sanksi terhadap PSSI.

Dalam kapasitasnya sebagi ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick bersama ketua komite Ad Hoc ketika itu Agum Gumelar membahas sanksi yang diberikan FIFA terhadap Indonesia. Indonesia sudah menjalani sanksi selama satu tahun dan tidak diperkenankan terlibat dalam kegiatan sepak bola internasional. Sanksi FIFA terhadap Indonesia akhirnya dicabut dan tim nasional Indonesia dapat tampil di Piala AFF 2016.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement