Senin 19 Feb 2018 17:12 WIB

Sinabung Letuskan Abu Vulkanis Setinggi 5.000 Meter

Warga di zona merah Sinabung sudah dievakuasi.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indira Rezkisari
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik ketika erupsi, di Karo, Sumatera Utara, Senin (19/2).
Foto: Antara/Maz Yons
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik ketika erupsi, di Karo, Sumatera Utara, Senin (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Provinsi Sumatra Utara kembali meletus, Senin (19/2) pagi pukul 08.53 WIB. Tinggi kolom abu vulkanis 5.000 meter dengan tekanan kuat dan warna kelabu kegelapan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, letusan disertai dengan luncuran awan panas sejauh 4.900 meter ke arah Selatan-Tenggara dan 3.500 meter ke arah Tenggara Timur. Angin bertiup ke arah Barat-Selatan.

"Letusan disertai dengan suara gemuruh. Ini adalah letusan terbesar selama 2018 ini," ujar Sutopo, Senin (19/2).

Abu vulkanis menyelimuti beberapa daerah di sekitar Gunung Sinabung, di antaranya Kecamatan Simpang Empat, Naman Teran, Payung, Tiga Nderket, dan Munthe. Kondisi di lima kecamatan itu jadi gelap dengan jarak pandang sekitar lima meter. Selain abu vulkanis, batuan kecil juga menghujani lima kecamatan itu. Hujan kerikil kecil juga masih terjadi seperti di Desa Kuta Mbaru dan Kuta Rakyat hingga pukul 10.00 WIB.

Pascaletusan tadi, PVMBG menaikkan VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) dari 'Oranye' menjadi 'Merah'. "Penerbangan pesawat tidak boleh melintasi sekitar Gunung Sinabung karena berbahaya," katanya.

Namun, diungkapkan dia, tidak ada korban jiwa dari letusan Gunung Sinabung kali ini. Seluruh daerah berbahaya yang merupakan zona merah telah kosong penduduknya. Sebagian masyarakat evakuasi sesaat untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Pada siang hari aktivitas masyarakat telah normal kembali. Masyarakat sudah terbiasa melihat letusan Gunung Sinabung.

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan aktivitas vulkanis Gunung Sinabung masih sangat tinggi dengan status Awas. Sepanjang Senin (19/2) dari pukul 06.00-12.00 WIB, telah berlangsung sekali gempa letusan dengan 607 detik. Selain itu, sekali awan panas letusan, dengan durasi 607 detik, 10 kaki awan panas guguran dengan durasi 195-792 detik, 14 kali gempa guguran, lima kali gempa embusan, satu kali gempa low frekuensi, dan lima kali gempa vulkanis dalam.

Kepala BNPB Willem Rampangilei telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB melakukan pendampingan kepada BPBD Karo. BPBD Karo telah melaporkan penanganan letusan Gunung Sinabung kepada Kepala BNPB. "Berdasarkan laporan BPBD Karo tidak ada korban jiwa," ujar Willem.

Saat ini diungkapkannya, tidak ada tambahan pengungsi. Pengungsi lama sudah ditempatkan di hunian sementara dan sebagian mendapat bantuan sewa rumah dan lahan pertanian dari BNPB. Kebutuhan mendesak adalah masker dan mobil tangki untuk menyemprot abu vulkanis di jalan dan permukiman warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement