Rabu 21 Feb 2018 10:09 WIB

Utusan PBB Melihat Perubahan Kian Berbahaya di Timteng

Musuh perdamaian semakin meyakinkan dari hari ke hari.

Red: Teguh Firmansyah
Militan Suriah di medan perang.
Foto: Alalam
Militan Suriah di medan perang.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK  --  Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Nikolay Mladenov pada Selasa (20/2) memperingatkan ketegangan di Timur Tengah mengakibatkan perubahan yang kian berbahaya.

"Meskipun ada berita positif dari Irak dan kekalahan jaringan IS, kebanyakan wilayah Timur Tengah terus berada dalam cengkeraman tragedi kemanusiaan yang sangat besar," kata Mladenov kepada Dewan Keamanan PBB seperti dilansir Xinhua, Rabu (21/10).

Berkaitan dengan kondisi itu dan setelah lebih dari satu abad permusuhan termasuk 50 tahun pendudukan militer yang terus berlangsung, Israel dan Palestina masih tidak bertambah dekat dengan perdamaian.

 

Baca juga, AS Kecam Bom Rusia dan Suriah yang Tewaskan Oposisi.

 

"Musuh perdamaian terus tumbuh makin meyakinkan dari hari ke hari. Mereka memandang setiap kegagalan kekuatan moderat sebagai kemenangan buat kekuatan radikal. Mereka percaya pertikaian politik berjalan dengan menguntungkan mereka. Dari hari ke hari, mereka makin besar hati," katanya.

Menurut Mladenov, pihak yang menghalangi perdamaian adalah mereka yang mendorong kenyataan di lapangan, melakukan tindakan sepihak dan menghalangi jalan kembali ke meja perundingan. "Tak satu pun dari semua itu akan membawa kita lebih dekat ke penyelesaian konflik," ujarnya.

 

Peningkatan yang mengkhawtirkan terjadi pada 10 Februari, ketika Pasukan Pertahanan Israel menghancurkan apa yang mereka identifikasi sebagai kendaraan udara tanpa awak milik Iran yang dilaporkan telah memasuki wilayah udaranya dari Suriah.

 

Tak lama setelah itu, pesawat Israel menyerang satu pangkalan udara Suriah. Selama serangan tersebut, satu jet Israel tertembak, sehingga dua pilotnya cedera.

"Saya mendesak semua pihak agar bekerja ke arah meredanya ketegangan di daerah yang sangat mudah bergolak ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement