Rabu 28 Feb 2018 22:14 WIB

In Picture: Desa Mati di Kaki Sinabung (1)

Sekitar 200-an rumah warga di Desa Berastepu meninggalkan desa ini..

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Sejak 2010 Warga meninggalkan Desa Berastepu yang terletak di Kaki Gunung Sinabung, Sumatra Utara. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

Rumah yang hampir tertutup oleh tanaman liar di Desa Berastepu Kabupaten Karo, Sumatera Utara. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

Desa Berastepu di kaki Gunung Sinabung menjadi desa mati setelah ditinggal mengungsi warganya sejak letusan gunung pada tahun 2010. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika )

Desa Berastepu di kaki Gunung Sinabung menjadi desa mati setelah ditinggal mengungsi warganya sejak letusan gunung pada tahun 2010. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika )

Daftar pemilih sisa pemilu di Desa Berastepu Kabupaten Karo, Sumatera Utara. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Rumput-rumput ilalang tumbuh bebas hampir menutupi rumah-rumah penduduk. Di beberapa sudut desa beberapa bangunan ambruk. Suasana hening hinggap saat pertama kali menginjakkan kaki di Desa Berastepu, Kecamatan Simpang Empat, Karo, Sumatra Utara. Sesekali terdengar gonggongan anjing memecah kesunyian desa di kaki Gunung Sinabung ini.

Sekitar 200-an rumah warga di Desa Berastepu meninggalkan desa ini. Berastepu merupakan salah satu desa dari 18 desa yang sudah dikosongkan warga selama erupsi Gunung Sinabung. Tiga di antaranya bahkan telah hilang terkubur lahar Sinabung.

“Kami hanya sesekali menengok rumah kami saat gunung tenang dan pagi hari, “ ujar Sitepu salah satu warga Desa Berastepu. Semua penduduk desa berpencar ke berbagai tempat. Ada yang di hunian sementara, kontrak rumah, atau menumpang di rumah sanak keluarganya.

sumber : Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement