Rabu 28 Feb 2018 22:23 WIB

In Picture: Desa Mati di Kaki Sinabung (2)

Kini rumah-rumah di desa itu menjadi saksi bisu letusan Gunung Sinabung. .

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Desa Berastepu di kaki Gunung Sinabung menjadi desa mati setelah ditinggal mengungsi warganya sejak letusan gunung pada tahun 2010. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika )

Salah satu rumah di sudut Desa Berastepu yang telah menjadi desa mati pasca letusan gunung berapi Sinabung. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

Perabotan yang ditinggal pergi penghuni rumah di desa Berastepu, di Kaki Gunung Sinabung, Sumatra Utara. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

Rumah yang lapuk tak terawat di Desa Berastepu Kabupaten Karo, Sumatera Utara. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

Letusan Gunung Sinabung membuat 18 desa kaki gunung ditinggalkan warganya, termasuk Desa Berastepu Kabupaten Karo, Sumatera Utara. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Tidak sedikit warga nekat memasuki zona merah Gunung Sinabung. Hal itu terpaksa dilakukan karena faktor ekonomi. Banyak warga yang mengungsi memiliki kebun di zona merah. “Kalau tidak ke kebun, kami mau makan apa? “ ujar Sembiring warga Berastepu kenekatan melanggar zona merah. “Kami butuh makan, pemerintah menyiapkan rumah hunian sementara. Namun, bagaimana dengan mata pencaharian?” tambahnya.

 

 

 

Jawaban serupa juga dilontarkan oleh warga desa lain yang dijumpai saat berkebun di zona merah. Tidak ada pilihan lain bagi mereka, kondisi yang memaksa demikian. Mereka juga takut saat berkebun, tidak tahu kapan Sinabung akan meletus lagi.

 

 

Kini rumah-rumah di desa itu menjadi saksi bisu letusan Gunung Sinabung. Letusan berkepanjangan yang berlansung sejak 2010 lalu tanpa ada kepastian kapan warga desa bisa kembali. “Kami semua merindukan desa kami yang seperti dulu lagi. Bersama Sinabung yang tidak meletus.” tutup Sitepu.

sumber : Republika
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement