Sabtu 03 Mar 2018 08:21 WIB

Mendikbud Tutup Kongres Ilmuan Muda se-Asia Tenggara

Kongres ini untuk mencari ilmuwan muda dari berbagai negara di Asia Tenggara.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ratna Puspita
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy di Penang, Malaysia, Jumat (2/3).
Foto: Republika/Muhyiddin
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy di Penang, Malaysia, Jumat (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PENANG -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy menutup kongres berjuluk Regional Congress Search for SEAMEO Young Scientist (SSYS). Kongres ini digelar untuk mencari ilmuwan muda dari berbagai negara Asia Tenggara yang menjadi anggota SEAMEO.

Muhadjir diangkat menjadi Presiden Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Council pada 2017. SEAMEO merupakan organisasi para Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara.

Selama dua tahun ke depan, Muhadjir akan mengunjungi 24 Pusat SEAMEO yang ada di 11 negara anggota sehingga bisa mengembangkan dunia pendidikan antar bangsa. Sejak Kamis (1/3) hingga Sabtu (3/3) hari ini, Muhadjir melakukan kunjungan ke Malaysia. 

Dalam kunjungannya ke negeri jiran ini, Muhadjir mengunjungi beberapa Pusat SEAMEO di Malaysia. Salah satunya Muhadjir mengunjungi Pusat Seameo Recsam (Regional Center for Education, Science and Mathematics) di Penang, Jumat (2/3).

"Ini kan Presiden SEAMEO digilir dua tahun sekali dan ini saya baru kunjungan pertama saya ke beberapa center atau pusat. Kesan saya ya sangat bagus termasuk juga yang di sini (SEAMEO Recsam)," ujar Muhadjir saat ditemui Republika, usai menutup kongres tersebut. 

photo
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy dalam penutupan Regional Congress Search for SEAMEO Young Scientist (SSYS) di Pusat Seameo Recsam (Regional Center for Education, Science and Mathematics), Penang, Malaysia, Jumat (2/3). (Republika/Muhyiddin)

Dalam acara Regional Congress Search for SEAMEO Young Scientist (SSYS), Muhadjir sempat menyerahkan berbagai penghargaan kepada kelompok delegasi para ilmuan muda yang memiliki karya terbaik, baik di bidang sains maupun matematika. "Ini saya kira kompetesi matametika dan sains untuk generasi muda yang sangat menjanjikan buat semua negara saya kira. Yang penting kita harus mengoptimalkan, diperbaiki sistemnya dan prosedurnya," ucap dia. 

Namun, dari lima grup delegasi Indonesia yang mengikuti kongres tersebut tidak ada yang mendapat mendapatkan penghargaan apapun, baik kategori sains maupun matematika. Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedubes RI di Kuala Lumpur Ari Purbayanto mengatakan bahwa Indonesia tidak menang karena delegasi yang Indonesia kirim merupakan siswa tingkat SMP, sedangkan tandingannya dari negara lain siswa SMA.

"Ini yang dikirim tingkat SMP dan ini kurang persiapan, tanpa seleksi yang ketat," kara Ari kepada Republika, Sabtu. 

Direktur Pusat SEAMEO QITEP in Mathematics di Yogyakarta Wahyudi berharap ke depannya siswa kelas menengah Indonesia yang ikut dalam kongres tersebut melakukan persiapan yang matang. Menurut dia, pihaknya juga akan terus mengembangkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan di bidang Matematika. 

"Untuk siswa Indonesia dan guru-guru Indonesia kita berharap mudah-mudahan ke depan bisa menyiapkan lebih baik. Ini kelemahan kita karena sering persiapan diabaikan. Jadi memang harus terstruktur dan terprogram," kata Wahyudi usai Mendikbud menutup kongres tersebut.

Selain mengunjungi Pusat Seameo Recsam, sehari sebelumnya yakni pada pada Kamis (1/2), Muhadjir juga mengunjungi pusat Seameo yang fokus mengembangkan keahlian lainnya, yaitu Pusat Seameo Sen (Special Education) di Melaka dan Seameo Tropmed Network (Tropical Medicine & Public Health) di Kuala Lumpur. Kedua pusat Seameo ini juga bertanggung untuk mengembangkan fokus keahliannya di 11 negara anggota Seameo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement