Kamis 08 Mar 2018 10:01 WIB

Kemenag Presentasikan Program 5.000 Doktor pada IEF

Program beasiswa 5.000 Doktor diinisiasi langsung Presiden Joko Widodo pada 2014.

Red: Agus Yulianto
Kemenag Presentasikan Progran 5000 Doktor pada International Education Fair (Foto: Kemenag.go.id)
Foto: (Foto: kemenag.go.id)
Kemenag Presentasikan Progran 5000 Doktor pada International Education Fair (Foto: Kemenag.go.id)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama melalui Project Management Unit (PMU) menghadiri Connecting Forum Indonesia International Education Fair yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Gran Sahid Jaya Jakarta.

Hadir dalam pertemuan yang digelar awal pekan ini adalah Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti, Ali Ghufron Mukti, Direktur Utama LPDP Astera Primanto Bhakti, Kepala Pusbindiklatren Bapennas Nur Hygiawati, Manager PMU 5.000 Doktor, Yeni Ratna Yuningsih, serta perwakilan dari 40 Universitas dalam dan luar negeri.

Connecting Forum Indonesia International Education Fair merupakan forum pertemuan satu arah antara pemegang kebijakan di sektor Pendidikan Tinggi dan provider Dana Beasiswa dengan berbagai perguruan tinggi yang berasal dari dalam dan luar negeri. Ikut juga dalam forum ini, beberapa pusat informasi pendidikan tinggi luar negeri dan scholarship provider yang mewakili negaranya masing masing seperti Erasmus Mundus Eropa, dan Australia Awards, Australia.

Forum ini menggagas tema “Empowering Human Capital, Science and Technology for Accelerating Indonesia’s Development toward 2045”. Keberadaan forum ini diharapkan mampu menghasilkan kesamaan pandangan yang selanjutnya dapat melahirkan sinergi di kemudian hari.

Forum ini dimanfaatkan PMU 5.000 Doktor sebagai ajang strategis untuk menyosialisasikan dan menguatkan kerjasama lintas kementerian/ lembaga. Selain itu juga untuk  mempercepat proses diseminasi informasi mengenai Program Bantuan Beasiswa 5.000 Doktor.

Menurut Yeni Ratna Yuningsih, beasiswa 5.000 Doktor merupakan langkah nyata pemerintah untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan kementerian secara khusus dan masyarakat luas pada umumnya.

“Hal ini akan mendukung terciptanya human capital Indonesia yang siap untuk berkompetisi dan meningkatkan kapasitas keilmuan dan keahlian para aparatur sipil negara (ASN). Ini penting demi terwujudnya layanan pemerintah yang cepat, tepat, transparan dan bermutu serta menyuplai pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas di perguruan tinggi” kata Yeni.

Program beasiswa 5.000 Doktor yang diinisiasi langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 2014 lalu, kata Yeni, sudah berhasil mengirimkan penerima bantuan beasiswa luar negeri sejumlah 344 orang yang tersebar di 93 universitas di 23 negara di 5 benua. Yeni berharap, terselenggaranya connecting forum ini akan memperluas jaringan kerjasama di seluruh dunia dan meningkatkan layanannya, utamanya terkait program 5.000 Doktor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement