Sabtu 10 Mar 2018 19:39 WIB

BNNK Surabaya Tangkap Pengedar 588.000 Butir Pil Doubel L

Peredaran Doubel L sangat meresahkan warga kota Surabaya.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Narkoba (Ilustrasi)
Foto: CORBIS
Narkoba (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Tim Berantas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surabaya mengamankan dua tersangka pengedar pil Doubel L (LL) tanpa izin. Dari tangan keduanya, Tim Berantas BNNK Surabaya mengamankan 588.000 butir Pil LL siap edar.

Kepala BNN Kota Surabaya, AKBP Suparti mengungkapkan, tersangka pertama berinisial IZE (19). Dari tangan tersangka diamankan barang bukti antara lain 88 (delapan puluh delapan) bungkus plastik Pil Doubel L yang dalam 1 kemasan plastiknya berisi 1000 (seribu) butir.

"Artinya total jumlah pil Doubel L yang diamankan adalah 88.000 butir," ujar Suparti dalam siaran persnya, Sabtu (10/3).

Selain itu petugas juga mengamankan barang bukti lainnya berupa 1 buah dompet berisi KTP, 3 unit handphone merk Samsung 2 unit dan merk Asus 1 unit. Diamankan pula 1 buah kalung emas dan jam tangan, serta motor Honda Vario warna hitam dengan Nopol L 2602 D

Adapun tersangka ke-2 berinisial IS (43). Dari tangan tersangka, kata Suparti, disita barang bukti berupa 5 dus pil Doubel L. Dimana 1 dus berisi 100 bungkus plastik yang 1 plastiknya berisi 1.000 pil Doubel L, dengan jumlah total 500 ribu butir pil Doubel L.

Barang bukti lainnya yang diamankan berupa 1 buah dompet dengan uang tunai Rp.304.000, KTP, SIM, ATM BCA, 1 buah  tas warna hitam, 1 unit mobil Subaru warna hitam dengan nopol L 1978 DB dan STNK mobil, serta 3 unit handphone merk Samsung, Andromax 4G LTE dan Lenovo.

Suparti menjelaskan, peredaran Doubel L sangat meresahkan warga kota Surabaya. Itu tak lain karena banyaknya remaja yang menyalahgunakan pil ini, terutama yang masih duduk di bangku sekolah.

Suparti juga menyampaikan, kedua pengedar pil Doubel L ini diakomodir dari pemain lama yang sudah menjadi DPO yang saat ini berada di luar Surabaya. "Dalam melakukan aksinya, pengiriman pil ini dikirim melalui jalur darat maupun jalur laut agar tidak terendus petugas," ujar Suparti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement