Rabu 21 Mar 2018 02:03 WIB

Empat Upaya Indonesia Capai Potensi Ekonomi Digital

Salah satunya dengan memperluas akses ke masyarakat.

Red: Yudha Manggala P Putra
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. Ilustrasi
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM, KEPULAUAN RIAU -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menyebut empat upaya yang dilakukan Indonesia untuk mencapai potensi ekonomi digital.

"Poin pertama adalah memperluas akses ke masyarakat," ujar Menlu dalam acara peresmian Nongsa Digital Park (NDP) di Batam, Kepri, Selasa (20/3).

Mengingat marketplace sangat penting untuk pengembangan bisnis e-commerce, pemerintah Indonesia telah melaksanakan Rencana Broadband Nasional untuk memperluas penetrasi internet Indonesia yang kini baru menyentuh 100 juta orang. Program senilai 20 miliar dolar AS ini telah dicanangkan sejak 2014.

Kedua, yakni menyediakan akses ke modal karena pemerintah ingin ekonomi digital tumbuh 10 kali lipat menjadi 130 miliar dolar AS dan mendukung penciptaan 1.000 technopreneur baru pada 2020.

"Tahun lalu, pengeluaran negara untuk bisnis inkubator digital meningkat dua kali lipat dari Rp 190 miliar menjadi Rp 370 miliar. Karena itu peran swasta sangat penting," tutur Menlu.

Ketiga, memperkuat kerja sama internasional dengan mengundang lebih banyak investor asing menyuntikkan modal untuk bisnis berbasis digital di Indonesia.

Keempat, memperluas kesempatan bagi mereka yang memiliki talenta di sektor industri kreatif melalui kerja sama dengan perguruan tinggi dan universitas.

"Sebagai bagian kebijakan peta jalan e-commerce, pemerintah Indonesia terus bekerja menciptakan lingkungan ekonomi yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi digital," ujar Menlu.

Indonesia dan Singapura baru saja merealisasikan kerja sama bidang digital melalui peresmian NDP yang terletak di samping Terminal Feri Nongsapura, Batam, hanya berjarak 35 menit dari Terminal Feri Tanah Merah, Singapura.

Fasilitas NDP menyediakan lingkungan yang kondusif dan nyaman untuk para technopreneur bekerja dan tinggal dengan lokasi dekat Singapura dan Bandara Internasional Hang Nadim, Batam.

NDP akan terdiri dari sembilan gedung perkantoran, dimulai dengan tiga gedung pertama yang diresmikan hari ini, dan dua gedung diantaranya sudah dihuni oleh perusahaan berbasis digital. Kawasan NDP ditargetkan untuk menarik total investasi potensial di atas 500 juta dolar AS.

Bukan saja sebagai tempat pengembangan bisnis digital, NDP juga digunakan untuk melatih kemampuan digital puluhan guru dan dosen dari berbagai kota di Indonesia lewat kerja sama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI, Singapore Polytechnic, serta Temasek Foundation International.

NDP, Menlu mengatakan, adalah tindak lanjut pembahasan kerja sama digital antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong saat pertemuan Leaders' Retreat pada 2017, untuk mencapai potensi ekonomi digital Indonesia.

"NDP juga harus menjadi katalis kolaborasi ekonomi digital antarkedua negara dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN," ujar Menlu Retno.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْتُمْ سُكَارٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا جُنُبًا اِلَّا عَابِرِيْ سَبِيْلٍ حَتّٰى تَغْتَسِلُوْا ۗوَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُوْرًا
Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati salat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekedar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub). Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun.

(QS. An-Nisa' ayat 43)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement