REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan personil The Beatles, Ringo Starr, baru saja dianugerahi gelar bangsawan dari kerajaan Inggris. Upacara penganugerahan itu berlangsung pada Selasa (20/3) pagi waktu setempat di Istana Buckingham. Ringo Starr kini berhak menyandang titel 'Sir' di depan namanya sebagai simbol kebangsawanan.
Gelar kebangsawanan yang didapat pria 77 tahun ini membuatnya menyusul Paul McCartney yang sudah menerimanya lebih dulu. Butuh 21 tahun bagi Ringo untuk menyusul mantan rekan satu bandnya tersebut karena kerajaan sudah memberikan gelar bangsawan kepada McCartney sejak 1997.
Dilansir dari Daily Mail, Ringo datang ke Buckingham dengan ditemani sang istri, Barbara Bach. Kendati sudah berusia lanjut, penggebuk drum The Beatles ini tetap bertingkah nyentrik dengan berpose dengan telunjuk dan jari tengah ke arah kamera membentuk simbol 'peace' sembari menunjukkan medali.
Usai upacara, pria bernama asli Richard Starkey ini mengungkapkan kegembiraannya. "Penganugerahan ini punya banyak arti. Ini adalah pengakuan untuk semua yang sudah kita kerjakan. Aku merasa sangat terhormat bisa menerimanya. Aku akan pakai medali ini waktu sarapan," ujarnya berseloroh.
Dalam upacara penganugerahan yang dipimpin oleh Duke of Cambridge, bukan hanya Ringo yang diberi gelar kebangsawanan. Selain Ringo, ada pula penyanyi Bee Gees Barry Gibb, presenter Eamon Holmes, penulis Jilly Cooper, dan mantan pemimpin Partai Liberal Nick Clegg.
Ringo Starr lahir di Liverpool pada 7 Januari 1940. Dia sudah malang melintang sebagai musisi selama lebih dari setengah abad. Kiprahnya di dunia musik bersama rekan-rekannya di The Beatles membawa pengaruh dalam revolusi musik pop dan rock.
The Beatles juga sempat memperoleh penghargaan dari kerajaan Inggris 53 tahun yang lalu. Namun penghargaan itu ditolak oleh John Lennon sebagai bentuk protes melawan perang Nigeria, keterlibatan Amerika Serikat di perang Vietnam, dan kegagalan single solonya Cold Turkey di 1969.
Ringo Starr menjalani prosesi pemberian gelar kebangsawanan dari Pangeran William, Selasa (20/3), di Istana Buckingham.
