REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Avatar yang nyata akan segera hadir dengan kemampuan untuk melihat, mendengar, menyentuh, dan berinteraksi. Pengembangan itu direncanakan akan hadir tahun 2021.
XPrize Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang mendorong inovasi teknologi, mengadakan kompetisi untuk menjaring ilmuwan, perusahaan,dan inovator agar bisa merealisasikan temuan tersebut. Organisasi itu menjanjikan hadiah 10 juta bagi tim yang bisa membuat teknologi tersebut dalam empat tahun.
Kompetisi XPrize sebelumnya telah disponsori oleh Google, IBM dan perusahaan lainnya, namun, yang terbaru disponsori oleh maskapai Jepang All Nippon Airways. Perangkat yang diciptakan sebagai hasil kompetisi tidak akan sama dengan makhluk dalam film tahun 2009 Avatar.
Tim yang ikut berkompetisi harus menciptakan sistem avatar multi-guna yang memungkinkan pengguna melihat, mendengar, menyentuh, dan berinteraksi dengan lingkungan fisik dan orang lain melalui perangkat robot terpadu secara terperinci. Robot tersebut harus mampu menggunakan fungsinya sampai batas 100 km.
XPrize membayangkan, robot tersebut akan digunakan untuk berbagai skenario dunia nyata, termasuk perawatan kritis dan penerapan tanggap darurat segera dalam skenario bencana alam. Avatar itu akan merentangkan batas-batas dari apa yang mungkin, dan memaksimalkan dampak keterampilan dan berbagi pengetahuan.
"Kemampuan kita untuk secara fisik mengalami lokasi geografis lain, atau untuk memberikan bantuan di tempat yang dibutuhkan, dibatasi oleh biaya dan ketersediaan waktu yang sederhana," kata pendiri XPrize Peter Diamandis dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Dailymail.
Yayasan tersebut berharap teknologi ini akan digunakan untuk keuntungan kemanusiaan. Gagasan untuk lomba XPrize avatar pertama kali dikandung pada tahun 2016, sebagai bagian dari inkubator konseptual XPrize yang disebut Visioneers.
