Kamis 05 Apr 2018 07:08 WIB

MUI Bangun Koperasi Mitra Santri Nasional

Pembentukan koperasi ini terutama menyasar kalangan petani.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum MUI KH Maruf Amin
Foto: Republika/ Wihdan
Ketua Umum MUI KH Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) meresmikan pembentukan Koperasi Mitra Santri Nasional untuk membangun pertumbuhan ekonomi dari kalangan bawah. Peresmian koperasi ini dilakukan di Kabupaten Kuningan, Rabu (4/4) oleh Ketua MUI KH Ma'aruf Amin.

KH Ma'aruf mengatakan koperasi merupakan lembaga yang berperan membantu perekonomian masyarakat di kalangan bawah. Santri juga dinilai sangat dekat dengan masyarakat secara langsung sehingga pembentukan koperasi ini sangat cocok untuk membantu masyarakat kecil.

"Maka kita buat arus baru kemudian pemberdayaan ekonomi umat. Pemberdayaan ekonomi umat itu kita ingin basis-basis yang kita bangun di pesantren. Kalangan santri supaya santri mengambil peran berkontribusi. Santri itu banyaknya di lapis bawah," kata Ma'aruf.

Gagasan ini, ujarnya, merupakan langkah inovatif membantu ekonomi warga bawah. Sebab selama ini kemajuan perekonomian hanya dirasakan oleh kalangan menengah atas seperti kemudahan fasilitas, akses, hingga modal dan jaringan pemasaran.

Ia menuturkan Koperasi Mitra Santri Nasional ini nantinya akan menghubungkan antara pelaku ekonomi dengan para pemilik modal dan pemerintah sehingga aksesnya lebih terbuka. Salah satu sasarannya adalah kelompok tani.

Koperasi ini, kata dia, akan digerakkan di seluruh Indonesia sehingga semua masyarakat bisa merasakan kebermanfaatnnya. "Bukan hanya di Jawa tapi dimana-mana. Makanya namanya mitra santri nasional. Supaya jadi fasilitator menghubungkan kelompok-kelompok memperoleh akses memperoleh mitra dan memasarkan," ujarnya.

Ketua Koperasi Mitra Santri Nasional Sholahuddin menambahkan Koperasi Mitra Santri Nasional adalah sebagai respons dan upaya konkrit dari tindak lanjut hasil Kongres Ekonomi Umat pada 22 -24 April 2017 lalu yang dilaksanakan MUI di Jakarta. Dalam kongres ini dibahas terkait dengan distribusi dan kerja sama dalam berbagai kajian pemberdayaan ekonomi umat yang dikaitkan dengan isu-isu perkembangan lingkungan bisnis, baik internal maupun eksternal, nasional, maupun global.

"Umat, khususnya santri dan pondok pesantren di Indonesia memiliki potensi ekonomi yang sangat besar, baik dari sisi pelaku maupun jenis kegiatan perekonomian yang dilakukan di sektor riil, keuangan, jasa dan budidaya," kata Solahuddin seperti dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (4/4).

Koperasi dinilainya sangat cocok dengan keberagaman, budaya tolong menolong serta saling menghargai sebagaimana karakteristik masyarakat Indonesia dan sesuai dengan nilai nilai Pancasila. Koperasi diharapkan dapat menjadi wadah pemberdayaan, saling asah, asih, asuh sekaligus menjadi pemersatu dalam menghadapi persaingan bebas ditingkat nasional dan global.

Ia menuturkan melalui wadah Koperasi Mitra Santri Nasional anggotanya kelak dapat mempunyai posisi tawar yang lebih baik dalam melaksanakan kerja sama antaranggotanya, maupun dengan pihak lain seperti pemerintah atau swasta dalam hal peningkatan sumber daya manusia, permodalan, produksi dan pemasaran.

Aspek permodalan pun akan ditingkatkan melalui penyertaan modal dan pihak ketiga. Koperasi ini diyakini akan memperbesar potensi pasar internal, termasuk beberapa peluang pasar luar negeri yang telah siap menerima produk anggotanya.

"Kami berkomitmen dan akan berperan penuh dalam pemberdayaan ekonomi umat sebagai wujud arus baru ekonomi Indonesia dengan cara membangun umat entrepreneur berbasis technopreneurship," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement