Ahad 15 Apr 2018 01:43 WIB

Pintu Kamar Bob Dylan Terjual Rp 1,4 Miliar

Di hotel ini sejumlah bintang tinggal selama bertahun-tahun.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Endro Yuwanto
Bob Dylan
Foto: AP
Bob Dylan

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pintu ke kamar penyanyi Amerika Serikat (AS) Bob Dylan di Chelsea Hotel yang ikonik di New York memiliki nilai yang tinggi. Pintu tersebut telah dilelang dan terjual seharga 100 ribu dolar atau setara dengan Rp 1,4 Miliar.

Benda unik tersebut merupakan salah satu dari 50 pintu dari hotel. Di sana sejumlah bintang tinggal selama bertahun-tahun. Hotel yang dibangun pada tahun 1880-an itu menjadi tempat tinggal jangka panjang bagi generasi penyanyi, bohemian, dan penulis.

Pintu ke kamar yang digunakan oleh penyanyi Janis Joplin dan Leonard Cohen selama berselingkuh, serta penyanyi Joni Mitchell terjual sebesar 85 ribu dolar atau Rp 1,2 miliar. Jack Kerouac menulis buku klasiknya "On the Road" ketika tinggal di sana pada 1950-an. Pintu kamarnya dijual dilelang seharga 30 ribu dolar atau Rp 412,8 juta, dikutip dari BBC, Ahad (15/4).

Tempat tersebut juga berfungsi sebagai tempat tinggal bagi penulis Mark Twain dan Tom Wolfe, serta penulis fiksi ilmiah Arthur C Clarke yang menulis skenario untuk "2001: A Space Odyssey" di sana. Insiden paling terkenal yang terjadi di gedung itu terjadi pada tahun 1978, ketika Sid Vicious dari band punk Inggris Sex Pistols didakwa dengan pembunuhan setelah Nancy Spungen ditemukan ditikam sampai mati di sebuah ruangan. Vicious meninggal karena overdosis heroin sebelum kasusnya diadili.

Pintu lain yang dilelang di rumah lelang Guernsey termasuk ruang aktris Edie Sedgwick, tempat seniman Andy Warhol memfilmkan "Chelsea Girls". Pintu tersebut dijual seharga 52.500 dolar. Sedangkan, pintu kamar Jimi Hendrix dijual seharga 13 ribu dolar, sama dengan pintu yang digunakan oleh penyanyi Madonna, aktris Isabella Rosselini, dan pembuat film Shirley Clarke.

Pintu-pintu bersejarah itu awalnya akan dibuang begitu saja pada proses renovasi tahun 2011. Jim Georgiou yang merupakan mantan penyewa kamar hotel mengambil kepemilikan benda-benda tersebut untuk diselamatkan.

"Bagi saya mereka adalah sejarah dan keindahan dan terhubung dengan hati saya. Mereka berharga karena ada begitu banyak orang yang telah melalui mereka," kata Georgiou kepada New York Times.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement