Kamis 24 May 2018 16:27 WIB

Dispar Pastikan Mayoritas Destinasi Wisata DIY Aman

Destinasi wisata berjarak lebih dari tiga kilometer dari Gunung Merapi tetap aman.

Red: Yudha Manggala P Putra
Wisatawan menikmati suasana sore di atas Tebing Breksi, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (1/1).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Wisatawan menikmati suasana sore di atas Tebing Breksi, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (1/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan destinasi wisata yang tersebar di Daerah Istimewa Yogyakarta tetap aman dikunjungi. Pernyataan itu menyusul status waspada Gunung Merapi yang berulang kali mengeluarkan letusan freatik.

"Destinasi-destinasi wisata yang (lokasinya) berjarak lebih dari tiga kilometer dari Gunung Merapi tetap aman," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Aris Riyanta saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (24/5).

Menurut Aris, abu yang berasal dari letusan freatik juga hanya mengenai wilayah lereng Gunung Merapi dengan arah angin yang kebanyakan menuju arah barat sehingga tidak mengganggu penerbangan yang ada di Yogyakarta. Selain itu, kategori letusan itu juga bukan seperti letusan magmatik yang menyemburkan lava pijar mematikan.

"Erupsi freatik ini tingkat bahayanya terlokalisir di wilayah terbatas dan tidak menganggu arus perjalanan baik darat maupun udara," kata dia.

Aris menyadari bahwa santernya informasi di media sosial maupun berbagai pemberitaan melalui media maistream tentang erupsi freatik Gunung Merapi beberapa waktu terakhir akan berdampak pada tingkat kunjungan wisata di kota gudeg itu.

Meski demikian, Aris meyakini dampak itu tidak terlalu signifikan apabila juga diimbangi dengan informasi-informasi objektif yang menjelaskan tentang radius aman dan bahaya berkaitan dengna status Gunung Merapi saat ini. "Sehingga kami berusaha menyajikan informasi objektif bahwa tingkat kerawanan atau bahayanya letusan ini hanya di radius tiga kilometer (dari Gunung Merapi)," kata dia.

Seandainya nantinya destinasi wisata di lereng Gunung Merapi seperti lavatour pada akhirnya disarankan untuk tidak dikunjungi, menurut Aris, Dispar DIY menawarkan sejumlah wisata petualangan alternatif sejenis yang tidak kalah menarik dan menantang.

Destinasi wisata tersebut, menurut dia, seperti "Jeep Wisata Tebing Breksi" yang menawarkan wisata petulangan menarik dengan rute mulai Tebing Breksi, Candi Banyu Nibo, Candi Ijo, hingga Gunung Api purba. Selain itu, wisata petualangan menarik juga tersaji di kawasan hutan Mangunan, Bantul yang menghubungkan sejumlah destinasi alam menarik di kawasan perbukitan.

"Selanjutnya, di Kulon Progo juga ada di Desa Wisata Nglinggo yang memiliki model wisata petualangan yang demikian. Saya kira ini alternatif kalau orang ingin berwisata pertualangan selain di kawasan lereng Merapi," kata dia.

Berdasarkan data kunjungan di lapangan, menurut Aris, secara umum jumlah wisatawan yang datang ke DIY belum terpengaruh secara signifikan dengan status Gunung Merapi yang dinaikkan menjadi waspada. Penurunan tren kunjungan wisata, menurut dia, hanya disebabkan oleh masuknya Bulan Ramadhan. "Ritme penurunannya seperti biasa saat bulan Ramadhan yang biasanya kembali meningkat mendekati Lebaran," kata Aris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement