Senin 28 May 2018 01:37 WIB

Satgas Pangan: Distribusi Bahan Pangan Masih Normal

Satgas Pangan memantau kenaaikan harga bahan pangan di beberapa daerah.

Rep: Rizky Jaramaya, Mutia Ramadhani/ Red: Reiny Dwinanda
Harga Sembako Masih Stabil. Pedagang melayani pembeli di kios sembako di Pasar Tradisional, Jakarta, Ahad (27/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Harga Sembako Masih Stabil. Pedagang melayani pembeli di kios sembako di Pasar Tradisional, Jakarta, Ahad (27/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satgas Pangan Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto memastikan distribusi bahan pangan masih berjalan normal. Di lain sisi, harga komoditas fluktuatif. Faktor jarak tempuh pasar dengan daerah produsen juga turut memengaruhi harga jual.

Setyo mengungkapkan tidak semua bahan pangan pokok mengalami kenaikan harga. "Di beberapa daerah, (harganya) naik," ujar Setyo kepada Republika.co.id, Ahad (27/5).

Satgas Pangan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, KPPU, dan stakeholder lainnya untuk memastikan ketersediaan stok bahan pokok tetap aman. Sementara, tugas pokok Satgas Pangan adalah pengawasan di rantai distribusi.

Baca juga: Harga Terigu dan Telur Ayam di Bandar Lampung Terus Naik

Setyo menilai, stabilitas harga pangan dapat terjaga apabila ketersediaan stok tetap terpenuhi. Dengan demikian perlu peningkatan kerja sama antar kementerian/lembaga terkait untuk menjaga ketersediaan stok pangan tersebut.

"Tapi harga pangan tidak mungkin bisa stabil bila stok tidak tersedia, Oleh sebab itu perlunya kerja sama antar kementerian lembaga," kata Setyo.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Republika.co.id pada Ahad (27/5) di dua pasar tradisional Kota Denpasar, Pasar Badung dan Pasar Kreneng tampak adanya kenaikan harga sejumlah komoditas, seperti telur ayam ras, daging ayam ras, dan bawang merah. Kondisi ini terjadi sejak memasuki bulan puasa pertengahan Juni 2018.

Harga telur ayam ras di Pasar Badung naik dari Rp 22 ribu per kilogram (kg) sebelum puasa menjadi Rp 22.650 per kg. Kenaikan harga telur ayam ras di Pasar Kreneng untuk periode sama dari Rp 21.900 per kg menjadi Rp 22.900 per kg.

Daging ayam ras mengalami kenaikan Rp 500 sampai Rp 1.000 dari Rp 36 ribu per kg. Bawang merah mengalami kenaikan Rp 3.000 dari harga semula Rp 27 ribu per kg.

Di lain sisi, harga kelompok cabai-cabaian menurun drastis. Cabai merah besar yang sempat melonjak Rp 27 ribu per kg kini dapat dibeli seharga Rp 25 ribu per kg di Pasar Kreneng, sementara cabai merah besar yang biasa dijual Rp 30 ribu per kg di Pasar Badung kini dihargai Rp 27 ribu per kg.

Harga daging sapi stagnan di kisaran Rp 110-115 ribu per kg di kedua pasar tersebut. Beras rata-rata di seluruh pasar tradisional Denpasar tidak mengalami fluktuasi harga. Beras medium dua dijual Rp 10.500 per kg, medium satu Rp 11 ribu per kg, super dua Rp 11.500 per kg, dan super satu Rp 12 ribu per kg.

Dinas Ketahanan Provinsi Bali dengan berbagai langkah berhasil menyediakan beras dengan harga lebih murah. Salah satu caranya membuka Toko Tani Indonesia Center di Denpasar. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Mardiana mengatakan saat ini sudah ada 60 Toko Tani Indonesia di Bali yang tersebar di enam kabupaten, yaitu Tabanan, Jembrana, Buleleng, Karangasem, Badung dan Gianyar.

"Kita bisa menjual melalui e-commerce, sehingga harga wajar lebih banyak diperoleh konsumen, katanya, Ahad (27/5).

Toko Tani Indonesia Center Dinas Ketahanan Pangan salah satu upaya bersama guna memotong mata rantai pasokan pangan yang panjang. Tujuannya menjaga stabilnya harga sesuai dengan kemampuan daya beli masyarakat sekaligus dalam rangka diversifikasi komoditas pokok yang diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan sembako bagi masyarakat dan komoditi lainnya dengan harga dibawah harga pasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement