Raih Pahala Ramadhan Meski Datang Bulan

Red: Agung Sasongko

Selasa 05 Jun 2018 07:39 WIB

Muslimah (ilustrasi) Foto: Prayogi/Republika Muslimah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh:  Dea Alvi Soraya

 

Saat seorang Muslimah mengalami menstruasi atau haid maka dilarang untuk melakukan beberapa ibadah, seperti shalat dan puasa. Tapi, ternyata terdapat beberapa amalan yang dapat dilakukan untuk tetap mendapatkan pahala saat Ramadhan meski tengah berhalangan.

Pertama, membaca Alquran tanpa menyentuh lembaran mushaf. Dengan berkembangnya teknologi, Alquran ditampilkan dalam beberapa bentuk, baik suara maupun visual dalam aplikasi telepon pintar atau perangkat gawai lainnya. Ini tentu dapat dimanfaatkan bagi Muslimah untuk tetap dapat melantunkan ayat Alquran meski dalam keadaan haid.

photo
Alquran

Kedua, berzikir dan berdoa. Bulan Ramadhan memang menjadi momen terbaik dalam mendekatkan diri pada Sang Pencipta.Di bulan ini pula Allah SWT menjanjikan terkabulnya setiap doa. Maka, tentu sangat disayangkan jika melewatkannya hanya karena tengah berhalangan. Allah SWT berfirman, Ketika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, (katakanlah kepada mereka), sesungguhnya aku dekat dengan mereka. Aku mendengarkan doa setiap permintaan saat dia memanggilku. (QS al-Baqarah:186).

Rasulullah SAW bersabda, Orang-orang surga tidak akan menyesali apa pun kecuali satu hal, yaitu saat yang berlalu dengan mereka yang tidak membuat mereka mengingat Allah.

photo
Jamaah membaca Alquran di Masjid At-Tin, Jakarta, Ahad (31/12). Sejumlah jaamah mulai memadati masjid At-Tin dan menunggu Dzikir Nasional 2017 dengan membaca Alquran.

Bagi Muslimah yang sedang haid, dianjurkan untuk terus berzikir dan memanjatkan doa untuk tetap menjaga kedekatan dengan sang Ilahi. Hal ini juga telah disepakati oleh para ulama. Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu .... (QS al-Baqarah: 152).

Selain itu, senantiasa berzikir juga mampu menjaga lisan dari hal-hal yang dibenci Allah SWT, seperti gibah, fitnah, mencela, dan perkataan yang menyakiti hati. Dengan menjaga lisan dari keburukan, seseorang mampu terhindar dari dosa dan hal yang mengurangi pahala berpuasa. Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan gibah maka tiada artinya di sisi Allah baginya puasa dari makan dan minum. (HR Bukhari).

Ketiga, belajar ilmu agama, baik dengan membaca buku-buku Islam atau mendatangi majelis-majelis ilmu. Para ulama juga sepakat bahwa mendengarkan ceramah, menyampaikan kajian meski mencantumkan kutipan ayat Alquran, boleh dilakukan oleh wanita haid selama tidak menyentuh mushaf.

Selain itu, bersedekah, berinfak, dan beramal juga sangat dianjurkan dilakukan oleh wanita haid untuk mendulang pahala selama Ramadhan meski berhalangan menjalankan puasa. Selain diperbolehkan mengikuti kajian ilmu, wanita haid juga diperbolehkan mengaji kitab, baik kitab kuning, hadis, maupun buku agama lain.

Sesungguhnya, orang-orang yang bersedekah, baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pahalanya) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak. (QS al-Hadid: 18).

Perumpamaan orang-orang yang mendermakan (sedekah) harta bendanya di jalan Allah, seperti (orang yang menanam) sebutir biji yang menumbuhkan tujuh untai dan tiap- tiap untai terdapat seratus biji dan Allah melipatgandakan (balasan) kepada orang yang dikehendaki, dan Allah Maha Luas (anugerah-Nya) lagi Maha Mengetahui.

(QS al- Baqarah: 261).

Hal lain yang paling dianjurkan adalah memberi makan orang yang berpuasa, baik menyiapkan makanan, maupun membagikannya. Dengan memberi makan orang berpuasa, dipercaya pahala yang akan didapatkan akan sama dengan pahala orang yang berpuasa. Rasulullah bersabda, Barang siapa yang memberi iftar (hidangan untuk berbuka) orang-orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun. (HR Bukhari Muslim).

Terpopuler