Kamis 14 Jun 2018 14:55 WIB

Kemensos Kerahkan Tagana dan Bantuan Logistik ke Sumenep

Gempa bumi berkekuatan 4,7 SR mengguncang Sumenep pada Rabu (13/6) malam

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nidia Zuraya
Petugas Tagana dibantu anggota TNI membersihkan puing rumah yang ambruk akibat gempa yang melanda Desa Bula'an, Sumenep, Jawa Timur, Kamis (14/6)
Foto: Antara/Saiful Bahri
Petugas Tagana dibantu anggota TNI membersihkan puing rumah yang ambruk akibat gempa yang melanda Desa Bula'an, Sumenep, Jawa Timur, Kamis (14/6)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kementerian Sosial (Kemensos) mengerahkan personil Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan bantuan logistik serta permakanan untuk korban gempa bumi di Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur. Gempa bumi tektonik mengguncang Sumenep, Jawa Timur pada Rabu (13/6) malam sekitar pukul 20.06 WIB.

 

"Untuk korban bencana gempa bumi di Sumenep, saat ini bantuan sudah mulai disalurkan bertahap baik berupa tenda maupun permakanan. Intinya layanan dasar korban terdampak sudah dilakukan," kata Mensos Idrus Marham dalam keterangannya yang diterima di Banda Aceh, Kamis (14/6).

 

Bantuan yang dikirimkan berupa satu unit Tenda Serbaguna, 100 lembar Matras, 100 Tenda Gulung, 30 lembar kasur, 100 lembar selimut, 100 Paket Sandang, 100 Paket Lauk Pauk, dan satu unit Tenda Keluarga, serta barang bantuan bahan untuk dapur umum. Total bantuan untuk tahap pertama sebesar Rp 154.645.200.

 

Selain itu sebanyak 57 personel Tagana telah berada di lokasi, terdiri dari 37 personel Tagana Sumenep dan 20 personel Tagana Jawa Timur. Saat ini Tagana tersebar di dua titik kecamatan terdampak yakni Kecamatan Banyuputih dan Kecamatan Dasuk. 

 

Untuk tahap awal, mereka membantu warga yang rumahnya terdampak gempa, melakukan evakuasi, pendataan rumah rusak, dan pendataan korban luka. "Tidak ada istilah libur dalam memberikan layanan perlindungan sosial untuk korban bencana. Meski sekarang sudah memasuki libur menjelang lebaran, namun koordinasi internal Kemensos dengan seluruh stakeholder terus berlangsung untuk memastikan seluruh korban tertangani," ujar Mensos.

 

Mensos menyebutkan berdasarkan pendataan sementara Dinas Sosial Jawa Timur hingga Kamis pagi, sebanyak 36 rumah rusak di Kecamatan Batu Putih terdiri dari 21 rumah rusak ringan, 4 rumah rusak sedang, dan 11 rumah rusak berat. Rumah rusak di antaranya terdapat di Desa Bula'an, Desa Batu Putih Laok, Dusun Pajung Desa Bantelan, Dusun Gunung Timur Desa Sergeng. Terdapat tiga orang mengalami luka ringan atas nama Bapak Sei (45), Ibu Bainah (50), dan ananda Tarti (5).

 

Kemudian di Kecamatan Dasuk sebanyak lima rumah rusak terdiri dari empat rumah rusak ringan dan satu rumah rusak berat tepatnya berada di Dusun Sergang Desa Dasuk Timur dan Dusun Laok Desa Kecer. "Total rumah rusak di kedua kecamatan adalah 41 rumah, dengan rincian 25 rumah rusak ringan, empat rumah rusak sedang dan 12 rumah rusak berat. Semua sudah kita data dan pendataan akan terus berlangsung pada hari ini. Sementara untuk korban luka juga akan disiapkan bantuan," tambah Mensos.

 

Saat ini, lanjutnya Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) sudah berada di lokasi bencana dan melakukan pendampingan psikososial bagi korban yang kehilangan harta benda dan korban luka-luka. 

 

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengungkapkan tenda pengungsian dan tenda keluarga dipastikan dipasang hari ini. Untuk paket makanan langsung didistribusikan kepada keluarga korban tanpa harus menunggu dapur umum berdiri.

 

"Mengingat hari ini masih dalam suasana puasa Ramadan maka diharapkan bantuan permakanan sudah mulai terdistribusi untuk keperluan memasak buka puasa. Bantuan berupa lauk pauk dan sembako disampaikan tim Tagana kepada keluarga terdampak. Mereka semua rata-rata mengungsi ke rumah sanak saudaranya," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement