Rabu 04 Jul 2018 12:07 WIB

Nakhoda KM Lestari Maju Menjadi Orang Terakhir Dievakuasi

Cuaca buruk menjadi penghambat proses evakuasi penumpang.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Muhammad Hafil
Korban KM Lestari yang tenggelam di Perairan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (7/3).
Foto: dok. BNPB
Korban KM Lestari yang tenggelam di Perairan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan seluruh penumpang yang ada di Kapal Motor (KM) Lestari Maju sudah dievakuasi. Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Agus Purnomo mengatakan, nakhoda dan pemilik kapal tersebut menjadi orang terakhir yang berhasil dievakuasi.

"Proses evakuasi penumpang di atas kapal sudah selesai tadi pagi sekitar pukul 00.05 WITA dengan menggunakan kapal-kapal nelayan dan tim SAR terpadu," kata Agus Purnomo di Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu (4/7).

Selama evakuasi, menurut Agus, cuaca buruk menjadi penghambat dalam proses penyelamatan penumpang kapal penyeberangan tersebut. Dia mengatakan, sulit bagi kapal untuk merapat ke lokasi kandasnya KM Lestari Maju meskipun begitu evakuasi berhasil dilakukan.

Agus menegaskan, hingga saat ini, ia bersama dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi masih meninjau kondisi di lokasi langsung. Mengenai penyebab terjadinya kecelakaan tersebut, dia mengatakan Ditjen Perhubungan Laut masih fokus pada penanganan penumpang yang telah dievakuasi.

"Kami fokus pada penanganan penumpang yang telah dievakuasi. Terkait penyebab terjadinya musibah tersebut, kami serahkan sepenuhnya kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," jelas Agus.

Sebelumnya, Kemenhub memastikan KM Lestari Maju sengaja dikandaskan dan tidak tenggelam seperti informasi yang beredar di luar. Kapal penyeberangan tersebut dikandaskan di perairan Selayar, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Selasa (3/7) pukul 14.30 WITA.

Kapal yang dinakhodai Agus Susanto itu membawa 139 orang penumpang dan dikandaskan sekitar 300 meter dari Pantai Pabadilang, Selayar. Kapal jenis Ro-Ro tersebut juga membawa kendaraan roda dua sebanyak 18 unit, kendaraan roda empat sebanyak 14 unit, kendaraan golongan lima sebanyak 8 unit, dan kendaraan golongan enam sebanyak 8 unit dengan jumlah total seluruhnya 48 unit kendaraan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement