Rabu 11 Jul 2018 10:55 WIB

Terungkap, Multivitamin tak Berpengaruh pada Kesehatan

Penelitian menyebutkan multivitamin tak mengurangi resiko jantung dan stroke

Rep: Santi Sopia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Di pasaran tersedia vitamin dan multivitamin, jelilah memilih agar suplemen bisa menunjang kesehatan.
Foto: Republika/Amin Madani
Di pasaran tersedia vitamin dan multivitamin, jelilah memilih agar suplemen bisa menunjang kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang yang mengandalkan multivitamin sebagai konsumsi rutin. Suplemen vitamin seringkali diharapkan bisa berpengaruh banyak bagi tubuh, mulai dari meningkatkan kekebalan, imunitas tubuh, hingga kesehatan jantung.

Industri vitamin sedang booming, setelah berhasil membuat jutaan orang berpikir jika mengonsumsi suplemen setiap hari dapat mencegah segala macam masalah kesehatan yang mengancam jiwa. Tetapi belakangan, semakin banyak penelitian yang mempertanyakan kevalidannya. 

Contohnya, para peneliti di University of Alabama di Birmingham yang mengungkap bahwa suplemen tidak berdampak sama sekali pada kesehatan jantung, diberitakan Daily Mail, Rabu (11/7). Para ilmuwan melihat data pada dua ribu orang selama 12 tahun.

Penelitian baru ini membidik soal mitos multivitamin yang dapat mencegah serangan jantung, stroke dan penyebab kematian kardiovaskular lainnya. Penulis utama penelitian, Joonseok Kim, MD mengatakan mereka yang mengonsumsi multivitamin sepertinya merasa telah melakukan sesuatu untuk meningkatkan kesehatan mereka, sambil terus merokok dan makan makanan cepat saji.

"Sudah sangat sulit untuk meyakinkan orang, termasuk peneliti nutrisi, untuk mengakui bahwa multivitamin dan suplemen mineral tidak mencegah penyakit kardiovaskular seperti jantung," kata Kim.

Dia berharap temuan penelitian timnya membantu mengurangi hype alias pola pikir soal suplemen multivitamin. Dia mendorong orang untuk menggunakan metode yang sudah terbukti untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, seperti makan lebih banyak buah dan sayuran, berolahraga dan menghindari tembakau.

Studi Kim adalah analisis dari 18 penelitian yang diterbitkan oleh American Heart Association journal Circulation. Studi memiliki variasi dalam pendekatan, seperti melihat dampak vitamin pada kohort orang, maupun melalui uji coba terkontrol secara acak.

Hasilnya, para peneliti sama sekali tidak menemukan manfaat untuk mengambil vitamin. "Kami dengan teliti mengevaluasi bukti ilmiah," kata Kim yang merupakan asisten profesor kardiologi di Departemen Kedokteran itu.

Intinya, peneliti tidak menemukan manfaat klinis dari multivitamin dan penggunaan mineral untuk mencegah serangan jantung, stroke atau kematian kardiovaskular. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement