Rabu 11 Jul 2018 14:33 WIB

91 Tim dari 43 Universitas Ikuti Kontes Robot Indonesia

Universitas Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara jadi peserta KRI terjauh

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Esthi Maharani
Ketua Panita Pelaksana Kontes Robot Indonesia (KRI) 2018, Sri Atmaja P Rosyidi, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Hilman Latief  dan Ketua Dewan Juri KRI 2018, Wahidin Wahab saat pemaparan terkait kegiatan KRI dalam konferensi pers di UMY pada Senin (9/7).
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
Ketua Panita Pelaksana Kontes Robot Indonesia (KRI) 2018, Sri Atmaja P Rosyidi, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Hilman Latief dan Ketua Dewan Juri KRI 2018, Wahidin Wahab saat pemaparan terkait kegiatan KRI dalam konferensi pers di UMY pada Senin (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL — Kontes Robot Indonesia merupakan salah satu kontes robotik paling bergengsi di Indonesia. Tak heran, kontes ini pun selalu menarik peserta dari universitas dari berbagai wilayah.

Pendaftaran KRI 2018 yang dibuka pada (10/7) pun ditandai dengan para peserta yang mulai berdatangan ke Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Berdasar data penyelenggara, peserta KRI tahun ini mencapai 91 tim dari 43 universitas di seluruh Indonesia. Termasuk salah satunya yaitu tim dari Universitas Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara, yang menjadi peserta terjauh dari Indonesia bagian Timur.

Wulan, salah satu peserta lomba mengatakan timnya berangkat dari Manado pada Senin (8/7) pukul 12.00 WITA menggunakan pesawat. Bersama dengan 18 temannya dan 3 dosen pembimbing, Wulan tiba di Yogya pada pukul 19.00 WIB dan dijemput oleh panitia dari UMY kemudian diantar ke University Residence UMY.

Sebagai informasi, pada KRI tahun ini terdapat 5 kategori lomba yang akan diikuti oleh para peserta. Kategori yang akan dikompetisikan yakni kategori Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid, dan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI).

Ia pun mengatakan, Universitas Sam Ratulangi sendiri pada KRI tahun ini mengirimkan tiga tim yaitu KRSTI, KRSBI Beroda, dan KRAI. Sebelumnya, pada perlombaan tingkat regional 2, Universitas Sam Ratulangi mendapatkan juara pada kategori KRSBI Beroda, kategori KRSTI peringkat 4 dan kategori KRAI peringkat 8.

“Persiapan yang dilakukan untuk mengikuti perlombaan ini sudah dipersiapkan dari satu tahun yang lalu. Persiapan yang dilakukan dengan mempersiapkan diri sendiri dengan menjaga kesehatan, membuat robot, dan giat dalam melakukan simulasi robot,” kata Wulan, Rabu (11/7).

Menjadi peserta terjauh di perlombaan tahun ini menjadikan Wulan dan teman-temannya berusaha lebih lebih keras untuk bisa membawa juara dan mengharumkan nama universitas. “Saya dan teman-teman tentu harus berusaha sebaik mungkin agar bisa membawa nama baik universitas kami di lomba nasional ini. Dan di tahun ini merupakan tahun pertama tim kami dengan mengikuti kategori lebih dari satu. Karena di tahun-tahun sebelumnya kami cuma ikut di satu kategori,” ungkapnya.

Melalui lomba KRI ini juga menjadi pengalaman yang berkesan bagi Wulan dan teman-temannya. Karena ini merupakan pertama kalinya Wulan dan teman-temannya berkunjung ke kota Yogyakarta. “Saya sendiri merasa senang sekali bisa mengikuti lomba ini karena selain mendapatkan pengalaman dan mendapatkan ilmu lebih banyak. Ini juga merupakan pengalaman pertama bagi saya bisa datang ke Yogyakarta,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement