Selasa 17 Jul 2018 08:04 WIB

Harga Kopi Arabika Gayo Turun

Meski mengalami penurunan, harga kopi gayo masih relatif mahal.

Red: Friska Yolanda
Kopi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kopi

REPUBLIKA.CO.ID, TAKENGON -- Harga kopi Arabika asal Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah atau Gayo mengalami penurunan sejak tiga bulan terakhir. Pada awal tahun ini, jenis kopi dari dua daerah tersebut telah menembus harga tertinggi di pasar global.

Pelaku kopi di Takengon, Aceh Tengah, Win Ruhdi Bathin kepada wartawan Selasa (17/7) mengatakan, harga kopi Arabika Gayo jenis green bean asalan saat ini Rp 70 ribu per kilogram (kg). Sebelumnya, harga tertinggi mencapai Rp 80 ribu per kg.

"Untuk gelondong sekarang turun di harga Rp 12.500 per bambu, sebelumnya Rp 16 ribu bambu. Satu bambu itu sama dengan 1,2 kg," tutur Win Ruhdi.

Namun, walaupun mengalami penurunan, kata Win Ruhdi, harga kopi saat ini dinilai masih relatif tinggi dibanding harga pada tahun lalu. Kemudian, komoditas unggulan tersebut menembus harga tertinggi di awal tahun 2018.

Win Ruhdi mengatakan saat menyentuh harga tertinggi pada awal tahun 2018, Arabika Gayo untuk katagori spesialty bahkan menembus harga Rp 95 ribu per kg. "Di awal tahun adalah sejarah kenaikan harga kopi paling signifikan sejak 10 tahun terakhir. Itu harga yang menyenangkan bagi petani," kata Win.

Pasar ekspor kopi Gayo, kata Win, biasanya hanya dibedakan dalam dua katagori, yakni green bean great satu dan katagori kopi spesialty. Sedangkan untuk jenis green bean asalan yang kualitasnya di bawah great satu biasanya dibeli para eksportir dari para petani untuk kemudian disortir kembali menjadi great satu siap ekspor.

Di sisi lain, kata Win Ruhdi, kopi Arabica Gayo saat ini secara keseluruhan belum memasuki masa panen. "Masa panen diperkirakan mulai September nanti," tutur Win.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement