Selasa 24 Jul 2018 22:30 WIB

Pintaria Gandeng 10 Kampus untuk Laksanakan Kuliah Digital

Sudah saatnya dunia pendidikan beradaptasi dengan percepatan teknologi informasi.

Rep: mgrol105/ Red: Andi Nur Aminah
CEO sekaligus Co-founder HarukaEDU, Novistiar Rustandi saat peluncuran Pintaria.com di Jakarta, Selasa (24/7)
Foto: Andi Nur Aminah/Republika
CEO sekaligus Co-founder HarukaEDU, Novistiar Rustandi saat peluncuran Pintaria.com di Jakarta, Selasa (24/7)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- HarukaEdu secara resmi meluncurkan Pintaria (www.pintaria.com) untuk membantu masyarakat Indonesia yang ingin meningkatkan pendidikan dan keahlian demi percepatan karir dan taraf hidup yang lebih baik. Pintaria diluncurkan langsung oleh Novistiar Rustandi, CEO sekaligus Co-founder dari HarukaEDU, di Jakarta (24/7).

Saat peluncuran Pintaria, Novistiar menjelaskan saat ini sudah ada 10 kampus yang menjalin kerja sama dengan Pintaria. Di 10 kampus itulah, para mahasiswa menimba ilmu dari para dosen yang pembelajarannya dilaksanakan secara online maupun tatap muka.

HarukaEDU sendiri, merupakan perusahaan teknologi edukasi dengan fokus pada online learning dari Indonesia yang sudah berdiri sejak 2013. Sedangkan Pintaria adalah sebuah situs yang menawarkan produk-produk pendidikan dan pelatihan atau kursus yang berkualitas dengan berbagai macam kategori yang ditujukan untuk masyarakat yang ingin meningkatkan pengetahuan dan keahlian.

Di Pintaria, Novistiar menjelaskan, pengguna dapat mempelajari berbagai macam profesi yang sedang dibutuhkan oleh industri, lengkap dengan deskripsi pekerjaan dan standar gaji, pendidikan dan keahlian yang diperlukan, lowongan pekerjaan yang tersedia. Juga berbagai program kuliah serta pelatihan yang dapat memberikan pendidikan dan keahlian yang relevan.

Sebuah survey yang dilakukan oleh HarukaEDU menunjukkan bahwa alasan terbesar masyarakat yang ingin meraih gelar sarjana adalah untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Sementara, hambatan terbesar untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan tinggi adalah biaya yang tinggi dan kesulitan untuk mengikuti program kuliah reguler. "Karena jadwal kerja yang tidak memungkinkan untuk pergi ke kampus setiap hari," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Novistiar mengatakan, sudah saatnya dunia pendidikan beradaptasi dengan percepatan teknologi informasi. "Agar masyarakat bisa menempuh pendidikan tinggi dan meningkatkan keahlian secara fleksibel, terjangkau, namun tetap berkualitas,” ujar dia.

Dia menjelaskan, Pintaria menawarkan berbagai macam program kuliah blended learning yang diselenggarakan oleh 10 perguruan tinggi swasta ternama di Jakarta dan Bandung. Kesepuluh kampus tersebut semuanya teakreditasi program studi A dan B. “Banyak dari perguruan tinggi swasta tersebut memberikan kemudahan pembayaran biaya kuliah dengan cara dicicil, mulai dari Rp 700 ribuan per bulan,” tambah Novistiar.

Adapun perguruan tinggi swasta mitra Pintaria yang menyelenggarakan program kuliah blended learning adalah Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB), PPM Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI), Sekolah Tinggi Manajemen (STM) Labora, Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS), Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA), Universitas MH Thamrin (UMHT), Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) dan Universitas Sahid (USAHID).

“Kami berharap Pintaria dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia melalui program kuliah blended learning serta pelatihan yang ditawarkan. Kami juga berharap melalui lingkungan pembelajaran berbasis online, semakin banyak masyarakat yang bisa meraih gelar sarjana,” kata Novistiar.

Sementara itu, Humas Universitas Al Azhar, Ratna menjelaskan, baru tahun ini kampus yang berada di kawasan Jakarta Selatan itu bergabung dengan Pintaria. "Ada tiga program studi yang bisa dipilih yakni Manajemen, Akuntansi dan Ilmu Hukum. Targetnya bisa mencapai 500 mahasiwa untuk masing-masing program," jelas Ratna.

Salah satu mahasiswa peserta yang mengikuti program HarukaEdu melalui Pintaria, Istiqomah mengaku sangat terbantu dengan sistem ini. "Sangat nyaman kuliah dengan sistem ini, pekerjaan tetap jalan, kuliah pun nyaman karena meski berlangsung online, ada juga sepekan sekali interaksi dengan kawan-kawan juga dosen," ujar karyawan perusahaan telekomunikasi yang mengambil jurusan pemasaran di Universitas Sahid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement