Jumat 10 Aug 2018 13:31 WIB

Sandiaga Cawapres, Saham Saratoga Terpantau Menguat

Sandiaga sempat menduduki posisi Presiden Direktur di Saratoga.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ( kanan) berpegangan tangan bersama seusai memberikan keterangan pers di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8) malam.
Foto: ANTARA/SIGID KURNIAWAN
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ( kanan) berpegangan tangan bersama seusai memberikan keterangan pers di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk terpantau menguat. Pada akhir perdagangan sesi I, saham berkode SRTG itu naik 90 poin atau 2,43 persen di posisi 3.800 per lembar saham.

Sebelumnya, SRTG juga dibuka di level 3.800. Kemudian sempat mencapai level tertingginya di 3.890 per lembar saham.

Pergerakan saham tersebut terus menguat usai Sandiaga Uno diumumkan menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Perlu diketahui, Saratoga merupakan perusahaan investasi yang didirikan Edwin Soeryadjaya bersama Sandiaga Uno. Bahkan Sandiaga sempat menduduki posisi Presiden Direktur di perusahaan tersebut.

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun terpantau positif. Pada akhir perdagangan sesi I, indeks saham naik 0,46 persen atau 28,15 poin di 6.093,4. Sebelumnya, pagi tadi indeks saham turut dibuka menguat. Penguatannya sebesar 0,34 persen atau 19,55 poin di 6.084,8.

Sandiaga Ceritakan Awal Menangkan Hati PKS dan PAN

Indeks saham terus menguat hingga menembus level 6.100. Sekitar pukul 10.00 WIB, IHSG naik 0,57 persen atau 34,77 poin ke 6.100,02.

Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada memperkirakan, pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh reaksi pasar terhadap nama-nama calon presiden dan wakil presiden. Meski diharapkan politik tidak banyak mempengaruhi indeks saham.

"Namun dimungkinkan sejumlah pihak akan memanfaatkan kondisi tersebut untuk kembali melakukan aksi ambil untung. Aksi itu kemungkinan dilakukan seiring nama-nama tersebut diumumkan," ujar Reza di Jakarta, Jumat, (10/8).

Lebih lanjut, kata dia, IHSG semakin berpeluang melemah bila kondisi global juga melemah. "Maka tetap waspadai berbagai sentimen yang bisa membuat IHSG kembali melemah, terutama jika aksi profit taking kembali ada," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement