Ahad 12 Aug 2018 16:30 WIB

Seluruh Rumah Rusak karena Gempa di NTB akan Direhabilitasi

Ada 67.875 unit rumah rumah yang mengalami kerusakan fisk yang cukup parah.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Kondisi rumah yang rusak  akibat gempa  di kecamatan pemenang, Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Kondisi rumah yang rusak akibat gempa di kecamatan pemenang, Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan seluruh rumah di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mengalami kerusakan akibat diguncang gempa bumi beberapa kali akan dibenahi. Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham mengatakan, seluruh rumah yang rusak akibat gempa bumi 7 skala richter (SR) pekan lalu itu akan dibangun kembali.

"Rumah rusak berat mendapat bantuan (konstruksi pembangunan kembali) Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta," katanya usai mengisi Gebyar Prestasi Keluarga Sejahtera Indonesia 2018 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Ahad (12/8).

Tak hanya itu, ia menambahkan pemerintah juga berjanji akan segera menyelesaikan fasilitas umum yang hancur akibat digoyang gempa beberapa kali. Presiden Joko Widodo, kata dia, rencananya akan ke NTB dan menyerahkan bantuannya secara langsung secara simbolis. Ia berharap rekonstruksi rumah masyarakat bisa dilaksanakan dalam waktu dekat ini.

Sementara itu, Kepala pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mencatat, kerusakan fisik masih sama jumlahnya, yaitu 67.875 unit rumah rusak, 468 sekolah rusak, enam jembatan rusak, tiga rumah sakit rusak. Sebanyak 10 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) rusak, 15 masjid rusak, 50 unit mushola rusak, dan 20 unit perkantoran rusak. "Angka ini juga sementara. Pendataan dan verifikasi masih dilakukan petugas," ujarnya, Sabtu (11/8).

Ia menambahkan, pendataan dan verifikasi rumah diprioritaskan agar jumlah kerusakan rumah dengan nama pemilik dan alamat bisa terdata. Selanjutnya akan dibuatlan surat keputusan (SK) bupati/wali kota. Kemudian diserahkan ke BNPB untuk selanjutnya korban menerima bantuan stimulus perbaikan rumah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement