Kamis 16 Aug 2018 14:39 WIB

Ketua DPR Singgung Pilpres dalam Sidang Tahunan DPR

para kandidat adalah putra terbaik bangsa.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan), Ketua MPR Zulkifli Hasan (kedua kiri) dan Ketua DPR Bambang Soesatyo (kiri) bergegas untuk menghadiri Sidang Tahunan MPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).
Foto: Antar
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan), Ketua MPR Zulkifli Hasan (kedua kiri) dan Ketua DPR Bambang Soesatyo (kiri) bergegas untuk menghadiri Sidang Tahunan MPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua DPR Bambang Soesatyo angkat bicara terkait tahapan Pilpres 2019 yang kini hanya terdapat dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Yaitu, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Bambang menyebut para calon tersebut adalah tokoh dan kader terbaik bangsa. Karenanya ia mengajak semua pihak saling menghargai pilihan politik masing-masing.

"Mari kita saling meninggikan pasangan calon masing-masing, dan jauhkan sikap saling merendahkan," ujar Bambang saat menyampaikan pidato di Sidang Tahunan DPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).

Ia mengajak semua pihak menciptakan persaingan sehat dalan pemilu. Sebab pemilu merupakan kontestasi adu gagasan antar anak bangsa.

"Kita harus menciptakan persaingan yang fair dan demokratis serta menjunjung etika politik yang berkeadaban, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila," ujar Bamsoet, sapaan akrabnya.

Karena jika pelaksanaan Pemilu demokratis akan menghasilkan pemimpin yang dinantikan oleh seluruh rakyat. "Kami berharap para wakil rakyat dan pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden yang terpilih nanti, dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya," katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ اَرْسَلَتْ اِلَيْهِنَّ وَاَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَاً وَّاٰتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّيْنًا وَّقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۚ فَلَمَّا رَاَيْنَهٗٓ اَكْبَرْنَهٗ وَقَطَّعْنَ اَيْدِيَهُنَّۖ وَقُلْنَ حَاشَ لِلّٰهِ مَا هٰذَا بَشَرًاۗ اِنْ هٰذَآ اِلَّا مَلَكٌ كَرِيْمٌ
Maka ketika perempuan itu mendengar cercaan mereka, diundangnyalah perempuan-perempuan itu dan disediakannya tempat duduk bagi mereka, dan kepada masing-masing mereka diberikan sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf), “Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka.” Ketika perempuan-perempuan itu melihatnya, mereka terpesona kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka (tanpa sadar) melukai tangannya sendiri. Seraya berkata, “Mahasempurna Allah, ini bukanlah manusia. Ini benar-benar malaikat yang mulia.”

(QS. Yusuf ayat 31)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement