Senin 20 Aug 2018 13:49 WIB

Pemkot Bandung Revitalisasi Tiga Trotoar Tahun Ini

Konsep revitalisasi trotoar akan dilakukan seperti di Jalan Asia Afrika.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/5).
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung akan merevitalisasi sejumlah trotoar pada tahun 2018 ini. Rencananya ada tiga titik trotoar yang sedang dalam proses untuk dimulai proyek revitalisasi.

Kepala DPU Kota Bandung Arief Prasetya mengatakan di tiga trotoar yang akan direvitalisasi diantaranya di ruas Jalan Perintis Kemerdekaan, Kebon Jukut, dan Stasiun Timur. Proyek revitalisasi ini dianggarkan dengan anggaran sekitar Rp 9 miliar.

"Jadi tahun tahun 2018 ini hanya 3 trotoar yang di perbaiki. Ini berkaitan dengan keterbatasan anggaran sekitar Rp 9 miliar untuk keseluruhan," kata Arief saat dihubungi, Senin (20/8).

Ia menyebut secara garis besar konsep revitalisasi trotoar akan dilakukan seperti di Jalan Asia Afrika. Trotoar akan dibuat dengan granit atau beton berpola. Dilengkapi dengan beragam ornamen seperti  bola batu, kursi, meja dan lampu.

Menurutnya, trotoar akan dibuat disesuaikan dengan wilayah tersebut. Misalnya untuk daerah protokol akan dipakai granit sementara untuk daerah niaga atau pusat perdagangan menggunakan beton berpola.

"Kenapa kita memilih beton berpola, pengalaman kalau granit mereka keluar masuk kendaraan bikin rusak, kalau beton berpola termasuk kuat," ucapnya.

Ia mengatakan biaya revitalisasi trotoar di tiga titik ini masing-masing Rp 3 miliar. Dananya berasal dari APBD Kota Bandung. Untuk trotoar di Jalan Kebon Jukut proses pengerjaan tinggal dijalankan karena sudah selesai lelang. Sementara dua lainnya masih dalam proses lelang.

Ipa berharap dengan banyaknya trotoar yang direvitalisasi, dapat meningkan minat masyarakat untuk berjalan kaki.

Penggunaan berbagai ornamen juga dikatakannya sekaligus untuk menghindari pengguna kendaraan melintas di atas trotoar. Serta pedagang kaki lima (PKL) yang kerap berjualan di trotoar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement