Rabu 29 Aug 2018 16:59 WIB

Rudal Badr Houthi Mengarah ke Saudi

Panel ahli PBB salahkan Houthi dan Saudi dalam perang Yaman.

Red: Teguh Firmansyah
Gerilyawan Houthi (ilustrasi)
Foto: EPA/Yahya Arhab
Gerilyawan Houthi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  SANAA -- Milisi Houthi menembakkan rudal balistik di wilayah Najran di Arab Saudi dekat perbatasan antara kedua negara. Al-Masirah TV yang dikendalikan Houthi pada Rabu (29/8) melaporkan Rudal Badr-1 menargetkan kamp militer baru Saud. Namun tidak disebutkan kapan rudal itu  diluncurkan.

Militer Arab Saudi mengatakan pada Selasa (28/8) bahwa pertahanan udaranya mencegat sebuah rudal yang ditembakkan ke arah kota selatan Najran.  Tidak ada korban dalam insiden itu.

Arab Saudi memimpin aliansi yang didukung Barat. Koalisi bertujuan untuk mengembalikan pemerintahan yang diakui secara internasional Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi. Hadi digulingkan dari ibu kota Sanaa oleh Houthi pada  2015.

Houthi yang didukung oleh Iran menguasai sebagian besar wilayah barat Yaman, termasuk pantai Laut Merahnya.

Ahli Hak Asasi Manusia PBB mengatakan, dalam sebuah laporan pada Selasa (28/8), bahwa baik koalisi pimpinan Saudi dan milisi Houthi bersalah atas kejahatan perang dalam perang Yaman. Konflik telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun.

Baca juga, Houthi Tembakkan Dua Rudal ke Fasilitas Minyak di Arab Saudi.

Panel ahli mengatakan, serangan udara oleh koalisi di Yaman telah menyebabkan banyak korban sipil. Hal ini meningkatkan kekhawatiran tentang arah atau target serangan.

Panel juga menuduh  Houthi membatasi akses pada bantuan kemanusiaan dan mewajibkan tentara anak-anak. Houthi secara teratur menembakkan rudal ke Arab Saudi selatan dan terkadang menargetkan ibu kota Riyadh atau fasilitas perusahaan minyak negara Aramco.

PBB akan mengadakan pembicaraan di Jenewa pada 6 September. Ini adalah upaya pertama untuk merundingkan perang Yaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement