REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang segera mewujudkan infratsruktur transportasi yang terintegrasi guna mendukung potensi pertumbuhan trafik Bandara Internasional Ahmad Yani (BIAY) Semarang. Dalam waktu dekat, Pemkot Semarang akan membangun dan mengembangkan moda transportasi darat terintegrasi dari dan menuju BIAY Semarang.
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti mengatakan terdapat beberapa moda transportasi darat yang akan diintegrasikan dengan BIAY Semarang. Saat ini sudah ada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang rute Bandara Ahmad Yani- Simpang Lima.
Guna memaksimalkan akses BRT ini bandara, Pemkot Semarang akan membangun Shelter BRT Transit Point di kawasan BIAY. “Diharapkan dalam waktu dekat shelter BRT ini sudah dapat dibangun,” katanya, Sabtu (1/9).
Pemkot Semarang, lanjut Hevearita, juga akan membangun moda transportasi Light Rapid Transit (LRT) dengan sembilan koridor. Koridor pertama yang akan dibangun adalah Koridor 9 atau disebut Koridor LRT Wisata Tahap 1.
Koridor ini akan melayani transportasi dengan rute Bandara Ahmad Yani- Madukoro- Pasarbulu dengan panjang lintasan 5,9 kilometer. Selain koridor 9, nantinya akan dilanjutkan pembangunan LRT koridor lainnya.
Hal ini untuk mengintegrasikan transportasi dari bandara ke beberapa wilayah lain dan akan semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses transportasi yang akan menuju dan keluar dari bandara ini.
Sehingga nantinya akan semakin banyak pilihan transportasi di ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini. Harapannya, dengan adanya beberapa pilihan moda transportasi lanjutan dari dan menuju BIAY, diharapkan akan memudahkan para wisatawan yang berkunjung ke Semarang.
Seperti diketahui, BIAY Semarang kini telah memiliki terminal penumpang yang baru. Selain memiliki kapasitas yang lebih besar, 6,9 juta penumpang per tahun terminal baru ini juga sangat mendukung lonjakan lalu lintas penerbangan dari dan menuju ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini.
