Rabu 05 Sep 2018 16:04 WIB

Sekolah Peringatkan Orang Tua Siswa Terlalu Cerewet

Sekolah di Australia mengaku kerap menjadi sasaran kemaran orang tua siswa.

Red: Nur Aini
Guru dan murid di kelas sebuah sekolah di Australia.
Foto: ABC
Guru dan murid di kelas sebuah sekolah di Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Orang tua murid di Australia Barat diminta untuk berhenti memperlakukan sekolah sebagai musuh. Mereka diminta sebaiknya mulai bekerja sama dengan guru-guru. Hal itu disampaikan Ketua Asosiasi SMA Australia Barat (WASSEA) Armando Giglia mewakili kepala sekolah di 166 sekolah negeri.

Giglia yang bekerja sebagai guru hampir 40 tahun menyindir para ortu murid yang seringkali bersikap cerewet dan tidak sopan. Menurut dia, sejumlah ortu menjadikan sekolah sebagai sasaran kemarahan dan sengaja memicu pertengkaran.

Giglia mengatakan 95 persen orang tua murid bertindak secara benar, namun sekitar 5 persen sisanya justru menimbulkan masalah bagi para kepsek.

"Mereka terkadang melecehkan pegawai sekolah, atau siapapun yang kebetulan mereka temui," ujarnya.

"Mereka juga memilih memposting sesuatu yang secara daring, bukannya datang dan berbicara dengan pihak sekolah," kata Giglia.

Ada ortu yang katanya bahkan langsung melaporkan suatu permasalahan ke pengawas sekolah tanpa bicara dengan pihak sekolah terlebih dahulu.

Meributkan hasil, PR dan hukuman

Menurut Giglia, ortu bermasalah itu biasanya meributkan segala hal. Namun, katanya, mereka kebanyakan mengeluhkan hasil pelajaran anak-anak mereka, PR, dan hukuman yang dijatuhkan.

"Beberapa orang tua tidak mengerti kemampuan anak-anak mereka," ujarnya.

Mereka, kata Giglia, akan berdalih bahwa anak mereka tak pernah salah.

"Saya bahkan pernah menunjukkan bukti video kepada orang tua dan mereka masih menyangkalinya," katanya. "Mereka tidak mau bertanggungjawab."

Departemen Pendidikan Australia Barat menegaskan sekolah negeri harus menjadi tempat yang ramah bagi semua pihak. Jika ada ortu murid yang sangat mengganggu, mereka bisa dilarang mendekati sekolah.

Menurutnya, sebagai upaya terakhir, jika ada ortu bertingkah sangat mengganggu atau melakukan kekerasan, mereka akan dilarang dari sekolah selama jangka waktu tertentu. Bahkan, katanya, pegawai sekolah juga bisa memanggil polisi.

Menteri Pendidikan Sue Ellery mengatakan sikap ortu yang agresif tidak punya tempat di sekolah-sekolah negeri di negara bagian itu.

"Sekolah harus menjadi tempat yang aman untuk semua orang, yang bekerja dan yang berkunjung ke sana," ujarnya.

Masyarakat tak lagi sopan

Giglia mengatakan apa yang terjadi di sekolah juga terjadi di tempat kerja lainnya. Menurut dia, hal ini karena kita semakin menjauh dari tatanan masyarakat yang sopan.

Dia meminta orang tua untuk bekerja sama dengan pihak sekolah dan tidak melihatnya sebagai musuh. "Semua orang di sekolah menginginkan anak-anak menjadi siswa yang berhasil," katanya.

"Jika pergi ke kantor pengacara, tentunya Anda tak mengajari mereka hukum. Anda tidak ke dokter dan memberi tahu mereka cara merawat pasien," ujarnya memberi perumpamaan.

"Tapi siapa pun senang datang ke sekolah, dan menganggap diri mereka ahli di bidang ini. Tidaklah semudah itu," tutur Giglia lagi.

Diterbitkan oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC Australia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement