Kamis 13 Sep 2018 19:16 WIB

25 Kampus Amerika Serikat Hadir di UMM

Pameran ini tak lepas dari hubungan strategis antara Indonesia dan AS.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Pameran Pendidikan Pasca Sarjana Tahunan Education USA yang keempat di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (13/9).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Pameran Pendidikan Pasca Sarjana Tahunan Education USA yang keempat di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (13/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sekitar 25 perguruan tinggi (PT) Amerika Serikat hadir di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam rangka Pameran Pendidikan Pasca Sarjana Tahunan Education USA yang keempat, Kamis (13/9). Kehadiran kampus bergengsi dari Negeri Paman Sam ini langsung menarik minat sejumlah generasi muda di Malang dan sekitarnya.

Konsul Jenderal AS untuk Indonesia Timur, Mark McGovern mengatakan, pameran ini tak lepas dari menekankan hubungan strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat. Terlebih lagi pada bidang pendidikan yang dianggap sangat penting bagi keduanya.

Saat ini, kata Mark, Amerika Serikat memang dikenal memiliki banyak sekolah bergengsi dengan peringkat teratas di dunia. Amerika Serikat juga dikenal baik dalam hal pendanaan penelitian dan pengembangan.

Tak hanya itu, fasilitas dan staf pengajar yang berkualitas tinggi juga dianggap menjadi kelebihan bersekolah di Amerika Serikat. Melihat hal tersebut, 25 universitas dari seluruh wilayah AS diundang dalam pameran ini.

Puluhan kampus mencoba mempromosikan sekolah pasca sarjana di  universitas negeri dan swasta, terutama di UMM. Menurut Mark, pameran ini juga bagian dari usaha dari misi AS di Indonesia untuk meningkatan jumlah pelajar Indonesia yang belajar di AS. "Dan untuk memperkuat ikatan people-to-people juga," kata Mark.

Dengan adanya kegiatan ini, dia berharap, generasi muda dapat memahami satu sama lain dalam hal budaya di dua negara tersebut.  "Tidak ada cara yang lebih baik untuk memahami satu sama lain, budaya kita, dan untuk mempersiapkan anak-anak kita untuk bekerja di abad ke-21 daripada berbagi pengalaman belajar bersama di ruang-ruang kelas Amerika," tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement