Senin 24 Sep 2018 14:57 WIB

Dokter Gadungan Berkeliaran di Rumah Sakit Anak Australia

Seorang pria menyamar jadi dokter hingga enam bulan sebelum tertangkap.

Red: Nur Aini
Ilustrasi dokter.
Foto: thyroidlesslife.com
Ilustrasi dokter.

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Seorang pria menyamar jadi dokter palsu dan berkeliaran di Rumah Sakit Anak Queensland (QCH) di Brisbane selama lebih dari enam bulan sebelum tertangkap. Selama menjalankan aksinya pria itu dipastikan tidak pernah sampai mengobati pasien.

Pria bernama Nicholas Brett Delaney itu mencuri kartu identitas orang lain dan bisa mengakses RS tersebut antara Mei dan Desember 2017. Delaney (25 tahun) belakangan diketahui memiliki gangguan intelektual, telah divonis bersalah pada Januari lalu dan didenda 3.000 dolar.

Dalam persidangan di Pengadilan Brisbane disebutkan bahwa Delaney tak berusaha untuk mengobati pasien. Dia, katanya, hanya ingin "mencari persahabatan", berinteraksi dengan pegawai, dan warga di tempat-tempat terbuka di RS tersebut.

Pihak RS telah melakukan review terhadap pengamanan yang dilakukan dan menurut informasi yang diperoleh ABC dipastikan seluruh jaringan CCTV, termasuk 640 kamera, diganti karena dianggap tidak sesuai dengan tujuannya. Pengelola RS tak bersedia mengungkapkan seperti apa kesalahan sistem pengamanannya, namun memastikan penggantian diperlukan agar jaringannya lebih canggih.

Menteri Kesehatan negara bagian Queensland Steven Miles mengatakan hampir semua kamera di RS itu diganti. Biayanya, katanya, menjadi tanggung jawab perusahaan yang mengelola pembangunan RS itu.

Direktur Eksekutif QCH, Dominic Tait, mengatakan jaringan itu aman dan memang telah diidentifikasi untuk penggantian. "Tidak berdampak terhadap perawatan klinis," ujarnya.

Review yang dilakukan RS mengidentifikasi risiko keamanan termasuk staf yang terjebak, serangan di ruangan dengan pintu tunggal, potensi sabotase, serta kartu gesek untuk akses tidak dipantau secara teratur. Disebutkan juga bahwa akses bagi tamu ke area terlarang diaudit hanya setiap dua minggu, sehingga kartu itu dapat disalahgunakan orang. Tait mengatakan pihaknya kini menerapkan pemeriksaan kartu ini setiap hari.

Menteri Miles mengakui sejumlah aspek yang perlu diperketat namun orangtua pasien bisa memastikan keamanan RS ini. Ros Bates dari partai oposisi di Queensland mengatakan situasi 'dokter palsu' yang lain bisa terjadi.

"Akses kartu gesek memungkin orang ke area RS yang seharusnya tidak boleh dimasuki," kata Bates.

Menurut dia, orang masih bisa berkeliaran di RS hanya dengan mengenakan sarung tangan dan memasang stetoskop di leher. QCH menyatakan rencana aksi untuk mengimplementasikan rekomendasi review tersebut akan diselesaikan pada awal 2019.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement