Kamis 04 Oct 2018 05:50 WIB

Astronom Temukan Planet Berwujud Gas di Luar Tata Surya

Seluruh planet berwujud benda berbatu yang dingin.

Rep: Deddy Darmawan/ Red: Muhammad Hafil
Tata Surya
Foto: NASA
Tata Surya

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Astronom asal Columbia University, David Kipping menemukan sebuah planet bulan yang besar dan dipenuhi gas namun mengorbit diluar tata surya atau yang sering disebut Exomoon. David menyebut, ukuran planet tersebut jauh bahkan lebih besar dari pada planet Jupiter.

"Ini besar dan aneh menurut standar tata surya," kata David Kipping yang menjadi Profesor Astronomi Columbia University seperti dilansir dari Reuters, Rabu (4/10).

Menurut David dan rekan-rekannya, penemuan planet tersebut bisa menjadi petunjuk untuk mengetahui planet-planet lain yang mengorbit di luar tata surya. Ia mengatakan, hanya tinggal masalah waktu bagi manusia di bumi untuk dapat mengetahui berbagai sistem tata surya yang berada di luar angkasa.

David menjelaskan, seluruh planet yang berada di dalam tata surya tempat bumi mengorbit, kesemuanya berwujud benda berbatu yang dingin. Penemuan bulan yang diyakini ukurannya jauh lebih besar dari pada planet di tata surya dan berwujud gas itu cukup mengejutkan para akademisi. Exomoon tersebut, dikatakan David, diketahui berjarak 8 ribu tahun cahaya dari planet Bumi.

Salah seorang mahasiswa pascasarjana Columbia University, Alex Tachey mengatakan, pengamatan yang akhirnya menemukan bulan misterius tersebut menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA dan Teleskop Luar Angkasa Kepler. Ia mengatakan pada bulan Mei 2019 setidaknya keberadaan bulan luar surya itu bisa dikonfirmasi kebenarannya.

Secara teori, Exomoon secara eksponensial lebih besar dari planet terbesar tata surya kita. Yakni Jupiter dan Ganymede yang memiliki diameter sekitar 3.270 mil atau setara 5.260 km. Sedangkan Exomoon diperkirakan memiliki diameter sekitar 30.600 mil setara 49.000 km.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement