REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia Millenial Institute (I'M Institute) berkomitmen melakukan berbagai program pemberdayaan terhadap kaum milenial. Salah satunya melalui sharing pelatihan kewirausahaan (enterprenuership) di sejumlah kampus.

I'M Insitute menyambangi Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/10). Founder I'M Insitute, Witjaksono berkesempatan memberikan sejumlah tips menjadi kewirausahaan di era digital di hadapan 1600 mahasiswa Undip.

WT-sapaan Witjaksono- mengatakan, motivasi dan kecintaan dalam berbisnis snaat penting. Menurut WT, mereka yang berhasil dalam berbisnis adalah orang-orang mencintai dengan apa yang digelutinya.

"Karena anda akan sepenuh hati menjalankannya. Sekalipun mengalami kegagalan, anda tetap tenang. Percaya dengan kemampuan sendiri," kata WT dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (28/10).

Menurut WT, keberanian memulai adalah poin selanjutnya. WT menyebut, tidak sedikit dari kaum milenial sejatinya memiliki ide-ide menarik dalam berbisnis.

"Keberhasilan butuh proses. Nah, salah satu yang harus dilewatinya itu ya kesulitan, kegagalan. Tapi ketika itu semua bisa dilewati, kita akan merasakan hasilnya," tutur WT.

Kampanye Anti Hoax

Dalam kesempatan itu, WT mengatakan, I'M Insitute sebagai organisasi kaum milenial, siap berada di garda terdepan dalam memberantas hoax.

"I'M Institute akan terus melahirkan para agen-agen pemberantas hoax. Menciptakan generasi milenial hoax," jelasnya.

Untuk itu, WT mengajak seluruh mahasiswa Undip meningkatkan budaya literasi. Terutama kesadaran memeverifikasi informasi. "Mahasiswa punya tanggung jawab moril memberikan pencerahan kepada masyarakat," ujar WT.