Kamis 08 Nov 2018 15:48 WIB

PBB Gelar Rakornas Desember Tentukan Sikap Politik

Rakornas juga menanggapi sikap Yusril yang menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Muhammad Hafil
Partai Bulan Bintang
Partai Bulan Bintang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presidium atau Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang sejumlah anggotanya banyak bergabung di Partai Bulan Bintang (PBB) menunggu hasil rapat koordinasi nasional (Rakornas) untuk menentukan sikap terhadap ketua umumnya Yusril Ihza Mahendra. Di mana, Yusril menyatakan bersedia menjadi pengacara pasangan nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.

Juru bicara PA 212 sekaligus kader PBB Novel Hasan Bamukmin mengatakan PBB segera menggelar rakornas pada awal Desember 2018. “Awal Desember akan digelar rakornas dulu,” kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (8/11).

Pria yang akrab disapa Habib Novel itu mengatakan, hasil rakornas akn menentukan sikap resmi PBB. “Dari situ baru kita tahu sikap resmi PBB,” ujar dia.

Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra menyanggupi menjadi pengacara Jokowi- Ma'ruf. Dia beralasan ingin menyumbangkan sesuatu agar pilpres dan pemilu serentak kali ini berjalan baik, jujur, dan adil. Keputusan itu menimbulkan perdebatan, mengingat Yusril menjabat sebagai Ketua Umum PBB dan pengacara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), ormas yang dibubarkan pemerintah pada Juli 2017.

Pengukuhan Yusril sebagai pengacara Jokowi-Ma'ruf berawal saat pertemuan dirinya dengan Ketua TKN KIK Erick Thohir di Hotel Mulia, Jakarta. Saat itu, Erick menanyakan kepastian Yusril menjadi kuasa hukum paslon 01. Yusril menyetujui tawaran tersebut.

Yusril berdalih, keberpihakannya itu sebenarnya adalah pada hukum dan keadilan. Sehingga, dia mengatakan, jika ada hak-hak Jokowi dan Ma’ruf yang dilanggar, dihujat, dicaci dan difitnah, dirinya akan melakukan pembelaan dan menunjukkan fakta-fakta yang sesungguhnya atau sebaliknya, agar segala sesuatunya dapat diletakkan pada proporsi yang sebenarnya.

Yusril pun menegaskan, sebagai pengacara, ia akan bersikap profesional. Sehingga, dirinya tidak akan tergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. 

Baca juga: Semangat Bocah Sukabumi, Berangkat Sekolah dengan Merangkak

Baca juga: 'Penyintas Perkosaan di UGM Terpukul Pernyataan Kampus'

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement